TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara telah menyiapkan ruang isolasi dan sumber daya manusia untuk menangani pasien suspek virus corona atau COVID-19. Direktur Utama RSPI Mohammad Syahril menuturkan, pihaknya siap menangani pasien yang positif ataupun negatif corona.
"Kami sudah biasa menangani kasus-kasus seperti corona," kata Syahril saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Februari 2020.
Menurut Syahril, RSPI memiliki 11 ruang isolasi. Ruangan inilah yang menjadi tempat rawat bagi pasien diduga terinfeksi corona. Pasien harus diisolasi agar virus tak mewabah jika benar terinfeksi. Sebelumnya, dia berujar, RSPI memiliki 50 tempat rawat yang bisa dijadikan sebagai ruang isolasi apabila diperlukan.
Hingga kini, RSPI telah mengisolasi total 24 pasien suspek corona. Syahril menyebut, 21 orang dinyatakan negatif corona dan diizinkan pulang. Sementara 3 orang lainnya masih dirawat di RSPI.
Seluruh pasien menderita gejala corona, di antaranya demam tinggi, batuk, pilek, dan beberapa sesak napas. Syarat isolasi juga pasien pernah berkunjung ke negara terjangkit corona setidaknya 14 hari sebelum mengalami gejala.
Ketiganya harus menjalani dua pemeriksaan laboratorium terlebih dulu. Uji laboratorium dilakukan oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. "Sudah ada hasil pertama negatif, tinggal menunggu yang kedua," ucap dia.
Sebelumnya, hingga 29 Januari 2020, ada dua pasien diduga terinfeksi corona yang diisolasi di RSPI. Hasil pemeriksaan keduanya menunjukkan negatif terkena virus yang berasal dari Cina itu.