TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat motorsport M. Wahab S. mengatakan ajang balap Formula E seharusnya mengambil tempat di tengah kota. Menurut dia, lomba balap mobil listrik itu sudah biasa diadakan di lokasi yang merupakan cagar budaya.
"Mereka mendorong pemakaian cagar budaya juga untuk mempromosikan pariwisata kota tersebut," kata Wahab saat acara Community Gathering Formula E di Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 29 Februari 2020.
Wahab memberi contoh ajang Formula E yang digelar di Kota Diriyah, Arab Saudi, pada 22 dan 23 November 2019. Kota tersebut dinobatkan sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh UNESCO pada 2010. "Kota itu jadi sirkuit," ucap Wahab.
Menurut dia, tujuan balapan Formula E diadakan di tengah kota untuk mendorong para penonton menggunakan transportasi umum. Ia mengatakan dalam setiap gelaran Formula E, penyelenggara tak menyediakan kendaraan berbahan bakar fosil di lokasi sirkuit.
Hal yang sama, kata dia, akan diterapkan di kawasan Monumen Nasional alias Monas yang rencananya akan menjadi lokasi sirkuit Formula E 2020 Jakarta. Wahab memperkirakan saat lomba digelar di kawasan Monas tidak akan ada kendaraan berbahan bakar fosil dan disediakan kendaraan listrik, kantong-kantong parkir, atau jalan kaki untuk penonton.
Dari sisi aturan, Wahab mengatakan kalau penyelenggaraan Formula E 2020 di Jakarta sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Balapan mobil listrik itu, sebut dia, mengkampanyekan mobil listrik sebagai solusi pengurangan polusi yang kerap menjadi permasalahan di Jakarta.
Ia menjelaskan dalam balapan Formula E terdapat banyak aspek terkait ramah lingkungan. Selain tak menggunakan bahan bakar fosil, balapan mobil elektrik itu menggunakan ban yang merupakan daur ulang. "Formula E hanya memperbolehkan pembalap menggunakan satu ban tipe all weather. Itu 100 persen recycle," ucap dia.
Formula E 2020, sebut dia, mengharuskan penyelenggaranya menggandeng komunitas otomotif. Menurut Wahab, hal itu bertujuan mendorong mereka menjadi duta program ramah lingkungan yang digaungkan oleh panitia ajang balap mobil elektrik itu.
Sejak pekan lalu PT Jakarta Propertindo telah menguji coba pengaspalan Monas sebagai sirkuit Formula E 2020. Uji coba bertujuan untuk memilih jenis aspal yang pas dan tidak merusak cobblestone di Monas saat sirkuit dibongkar.
ADAM PRIREZA | TAUFIQ SIDDIQ