TEMPO.CO, Jakarta -Andri, 39 tahun, nekat melakukan aksi bakar diri bersama sang anaknya G, 4 tahun.
Percobaan bakar diri itu ia lakukan di kamar rumahnya yang berada di Jalan Pendongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat pada Ahad pagi, 1 Maret 2020.
Akibat aksi nekatnya itu, Andri mengalami luka bakar 100 persen dan putranya sebesar 70 persen.
"Diduga Andri membakar diri dengan bensin dan mengenai anaknya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Dari hasil penyelidikan polisi, motif Andri melakukan bakar diri karena cemburu dengan sang istri, Eli, yang kembali berhubungan dengan mantan suaminya. Ia pun sebelumnya sempat mengancam akan bunuh diri bersama sang anak jika Eli tetap berhubungan dengan mantan suaminya.
"Istrinya jawab, kalau pengen bunuh diri, sendirian aja gausah bawa anak, kasian masa depannya masih panjang," kata Yusri.
Andri pun sempat membeli 2 botol obat nyamuk yang diduga akan digunakan untuk bunuh diri. Namun rencana itu gagal karena diketahui oleh mertua dan adik iparnya yang bernama Reva.
Selama 2 pekan setelahnya tak terlihat tanda-tanda mencurigakan dari Andri. Hingga pada Ahad pagi, Andri nekat melakukan aksi bunuh diri keduanya dengan membakar diri di dalam kamar bersama sang anak.
Keluarga korban sempat kesulitan menolong karena kondisi kamar yang dikunci dan api yang merembet ke material mudah terbakar. Saat diselamatkan, Andri sudah mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan G yang sampai 70 persen. Keduanya lalu dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapat perawatan.
Sementara itu api yang sempat membakar kamar berhasil dipadamkan dan tak merembet ke bangunan lainnya. Yusri mengatakan pihaknya menemukan 1 botol plastik di dalam kamar yang diduga sebelumnya berisi bensin untuk bakar diri.
