TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan masih terus memantau 115 orang yang berpotensi terpapar virus Corona. Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, mengatakan data tersebut merupakan akumulasi dari jumlah orang yang harus dipantau sejak 1 Januari sampai 28 Februari 2020.
"Data selalu bergerak sesuai laporan dari fasilitas kesehatan yang kami sebar," kata Widyastuti di Balai Kota DKI, Senin, 2 Maret 2020.
Selain 115 orang yang harus dipantau, Dinas Kesehatan juga mengawasi 32 orang lainnya yang sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala mirip serangan virus asal Wuhan itu. Namun, setelah menjalani masa observasi semuanya dinyatakan negatif dari virus Corona. "Semuanya negatif," ujarnya.
Meski begitu, Dinas Kesehatan bakal terus memantau seluruh warga yang dianggap berpotensi tertular virus Covid 19 itu. Pengawasan berkala dilakukan dengan konsep pendekatan wilayah.
"Artinya kami dekatkan dengan konsep domisili dari warga itu. Kami sudah sebar tim yang ada di Puskesmas kecamatan untuk memantau," katanya. "Bisa kunjungan rumah atau by phone sesuai dengan kondisi."
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membentuk Tim Tanggap Covid 19 untuk mengantisipasi munculnya virus Corona di Ibu Kota. Sebelum membentuk tim tanggap, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu telah lebih dulu menerbitkan Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta.
Hari ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan ada dua warga Indonesia yang positif terkena virus Corona. Saat ini kedua pasien sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta.
IMAM HAMDI