TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Des Indes Hotel menyatakan perempuan positif corona dari Depok dan seorang warga Jepang hanya berkunjung ke Ruang Paloma dan tidak menginap di hotelnya.
Hotel yang berlokasi di Jalan HOS. Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat itu juga membantah menyelenggarakan acara dansa di ruangan Paloma pada tanggal 14 Februari 2020. Sebelumnya Kementerian Kesehatan menyatakan perempuan positif corona itu sempat berdansa di acara itu.
Manager Hotel Des Indes, Darmawiharto, mengatakan acara dansa diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2020. "Itu kegiatan rutin, acara hiburan," kata Darmawiharto saat konferensi pers di hotelnya, Selasa, 3 Maret 2020.
Darmawiharto juga mengatakan bahwa dua pasien positif virus corona dari Indonesia dan Jepang yang datang ke Paloma tidak menginap. Menurut dia, dua orang tersebut hanya sebagai pengunjung Paloma.
"Paloma itu sama seperti tempat-tempat umum lainnya, menjadi salah satu fasilitas hotel, yang bisa didatangi oleh siapa saja," ujar Darmawiharto.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan dua kasus pertama WNI positif COVID-19. Dua orang yang terjangkit virus ini adalah ibu dan putrinya yang masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun. Penularan virus corona tersebut bermula dari lantai dansa.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menjelaskan, sang putri awalnya diketahui menghadiri acara dansa di salah satu klub di kawasan Menteng, Jakarta, pada 14 Februari 2020. Klub itu diketahui bernama Paloma yang terdapat di Des Indes Hotel, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam acara itu, diperkirakan hadir sekitar 50 orang yang berasal dari berbagai negara. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang secara periodik melakukan kegiatan dansa.
"Nah pasangan dansa WNI (yang kini positif Covid-19) ini adalah warga negara Jepang yang kini tinggal di Malaysia," ujar Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Maret 2020.
Dua hari setelah mengikuti acara dansa tersebut, sang putri ini mengeluh batuk dan demam. Dia lalu memeriksakan diri ke rumah sakit. Usai diperiksa dan diberi obat, sang putri bisa kembali ke rumah tanpa dirawat inap. Namun, setelah pulang ke rumah, sang putri masih merasa tidak enak badan dan akhirnya dirawat di rumah oleh ibundanya saja.
"Pada tanggal 27, si anak ini mengeluh badannya semakin tidak enak. Dan ibunya juga ketularan sakit. Lalu, dua-duanya memutuskan meminta dirawat di rumah sakit," ujar Yurianto.
Kemudian pada 28 Februari, ujar Yuri, teman dansa yang merupakan warga negara Jepang ini menelepon dan mengabarkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah tiba di Malaysia. "Atas berita ini, ibu dan anak lapor ke rumah sakit. Tanggal 1 Maret 2020, keduanya dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Hari itu diperiksa dan hari itu juga terkonfirmasi positif (virus corona)," kata Yurianto.
Menurut Yurianto, dua warga Depok ini tidak banyak berkomunikasi dengan lingkungan luar selama sakit. "Di rumah warga Depok ini, ada kakak dan pembantunya, keduanya sudah diperiksa dan negatif Covid-19," ujar dia.
Pada Senin, 2 Maret 2020, pemerintah mengumumkan kasus positif COVID-19 ini. Langkah selanjutnya untuk mengantisipasi penularan virus corona, pemerintah akan melakukan penelusuran terhadap komunitas yang mengikuti acara dansa di klub tersebut pada hari valentine lalu. "Karena banyak warga beberapa negara (di acara dansa) sedang kami tracking dengan pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.