TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan sampai saat ini belum menerima pemberitahuan mengenai demonstrasi yang akan diadakan Persatuan Alumni 212 atau PA 212 di Kedutaan Besar India.
"Belum ada pemberitahuan," kata Yusri saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Maret 2020.
Baca Juga:
Adapun pemberitahuan untuk menggelar unjuk rasa minimal disampaikan 3 hari sebelumnya. Sedangkan demonstrasi itu rencananya digelar pada Jumat, 6 Maret 2020.
Sebelumnya, Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan demonstrasi diadakan menyusul pemberitaan mengenai kekerasan yang didapat umat muslim di India. PA 212 mengecam hal itu dan akan segera melakukan demonstrasi.
Dalam tuntutannya, Novel mendesak pemerintah India untuk mencabut UU Kewarganegaraan yang diduga menjadi pemicu kelompok Hindu radikal melakukan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam India. Mereka juga mendesak pemerintah India menangkap para pelaku persekusi tersebut.
Selain itu, PA 212 mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah politik terhadap pelanggaran HAM berat yang terjadi di sana.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di New Delhi sejak Minggu hingga Rabu lalu. Akibat kericuhan itu, sekitar 38 orang dilaporkan tewas. Peristiwa itu dipicu oleh disahkannya UU Kewarganegaraan India yang dinilai merugikan terhadap muslim.
Duta Besar atau Dubes India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat pun telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2020.
Dalam pertemuan itu, Pradeep mengatakan pihaknya membahas tentang hubungan bilateral antara Indonesia dan India. "Kita juga mendiskusikan soal keamanan Indonesia dan India," kata dia.