TEMPO.CO, Tangerang-Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tangerang melakukan monitoring lapangan di pasar dan supermarket, Kamis, 5 Maret 2020. Hal ini bertujuan memastikan sembilan bahan pokok makanan aman menyusul maraknya aksi panic buying sebagai imbas wabah virus corona.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM, Teddy Bayu mengatakan dengan adanya isu panic buying, tim perdagangan Rabu 4 Maret dan Kamis ini telah melakukan pemantauan ke mal dan supermarket baik secara langsung maupun melalui telepon ke pelaku usaha.
Baca Juga:
"Alhamdulillah stok sembako masih aman. Untuk masker dan hand sanitizer sudah habis. Namun pedagang sudah order ke pemasok kemungkinan hari ini atau besok sudah tersedia kembali," kata Teddy.
Ia mengimbau masyarakat tidak memborong barang-barang dalam jumlah besar. Dan meminta masyarakat agar tidak khawatir. "Beberapa supermarket yang kami pantau, mayoritas memang ada lonjakan pembelian namun stok masih aman,"kata Teddy.
Bahkan rata-rata supermarket sudah menyediakan barang-barang hingga Ramadan dan Lebaran nanti.
Kepala bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Eni Nuraeni juga menyebutkan untuk pasar-pasar tradisional stok barang juga masih aman. "Untuk pasar Anyar dan Tanah Tinggi tidak ada aksi borong, stok barang masih aman,"kata Eni.
"Kami juga akan segera menyebarkan selebaran ke masyarakat dan pedagang untuk tidak panik dan tidak melakukan aksi borong barang menyusul kasus virus corona," kata dia.
Terkait virus corona pedagang jamu gendong justru mengeluhkan harga empon- empon bahan jamu terutama temulawak harganya melonjak. "Dua kali lipat biasanya hanya lima belas ribu rupiah sekarang menjadi tiga puluh ribu rupiah,"kata Maryati, penjual jamu gendong di Cipondoh.
Karena harga naik sementara permintaan pelanggan juga tinggi maka Maryati meminta keluarga di Jawa Tengah mengirim bahan bahan jamu seperti temulawak, kunyit dan jahe.