TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Seorang sopir bernama Yanuardi (47) diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya sendiri LW. Baru satu bulan bekerja, Yanuardi mengaku sudah dua kali dipukuli.
"Saya dipukuli sudah dua kali yang pertama saat akan mengantarkan cucu pak LW, jadi saya diminta untuk memanasi mobil, karena ada dua cucu yang mau diantar maka harus ada dua mobil yang disiapkan," katanya di Polres Tangerang Selatan, Jumat 6 Maret 2020.
Menurut Yanuardi, karena sopir lainnya hanya memanaskan satu mobil, LW memanggil dirinya yang saat itu sedang duduk di garasi untuk segera memanasi mobil.
"Saya dipanggil sama pak LW kemudian saya dipukuli, kejadiannya pas saya baru- baru masuk kerja. Kemudian penganiayaan yang kedua terjadi saat setelah menjemput anaknya dari bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.
Saat masuk pintu tol, kata Yanuardi, terjadi kesalahpahaman dengan motor pengawal sehingga mobil yang ia kendarai mengenai pintu palang tol hingga rusak.
"Jadi saat jemput anaknya itu dengan pengawalan voorijder, mobil yang ditumpangi anaknya dan mobil yang saya bawa, masuk pintu tol. Mobil anaknya lewat, kemudian di depan saya voorijder, saat voorijder lewat saya juga ikut lewat sehingga palang menutup dan mengenai mobil," ungkapnya.
Setelah palang pintu tol mengenai mobil, ia diperintahkan anak LW untuk menyelesaikannya. Sesampainya di rumah LW di Bintaro, korban sudah ditunggu oleh majikannya dan pemukulan kembali terjadi.
"Saya dipanggil sama bapak kemudian saya dipukuli lagi, sampai badan saya memar, saya dikira tidak ngetap pintu tol, padahal saya ngetap. Saya takut sudah dipukuli seperti itu," ujarnya.
Yanuardi telah melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya ke Polres Tangsel dengan nomor laporan TBL/23/K/III/2020/SPKT/Res Tangsel. Dia juga sudah melakukan visum guna penyidikan.
MUHAMMAD KURNIANTO