TEMPO.CO, Jakarta -Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis, merasa cocok dengan gaya kepemimpinan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Nurmansjah Lubis berujar seorang wakil gubernur harus memantau kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD). "Jadi emang harus ada preman di DKI itu. Saya cocok dengan gaya Ahok," kata Nurmansjah saat adu debat di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020.
Nurmansjah Lubis menilai terkadang SKPD takut untuk menjalankan program pemerintah DKI. Misalnya, SKPD yang khawatir tak bisa membeli lahan senilai Rp 600 miliar.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat diwawancarai TEMPO di Balai Kota Jakarta, 27 Agustus 2015. Dok.TEMPO/Frannoto
Menurut politikus PKS ini, wagub lah yang kemudian membantu gubernur dalam konteks memarahi SKPD tersebut. Salah satu mengingatkan anak buah untuk tak korupsi.
"Yang marahin SKPD itu wagub. Eh, sini lu, duduk sini, dapet berapa lu. Eh, enggak ada dapet-dapetan ye, ini untuk rakyat semua," ujar Nurmansjah mencontohkan seolah-olah sedang berbicara dengan SKPD.
Hari ini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI menggelar adu debat dua calon wagub. Debat ini fokus pada pembahasan soal banjir. Konsep debat sama seperti debat dalam pemilihan kepala daerah.
PSI mendatangkan tiga panelis yang akan melontarkan pertanyaan dan menilai jawaban dua Cawagub DKI. Kedua calon dipersilakan menjawab dengan durasi tertentu. Dua calon itu, yakni Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.