TEMPO.CO, Bogor -Menyusul larangan otoritas Saudi Arabia untuk melakukan perjalanan ke negara-negara yang di mana virus corona menyebar, berdampak bagi para tour guide di Cisarua Puncak, Bogor.
Samsuddin Zaki, 42 tahun, mengatakan dia harus merelakan dua pekan terakhir ini mata pencahariannya terhenti. Padahal biasanya per hari bisa mendapat Rp 300 hingga 400 ribu, selama turis Arab berada di Puncak. "Untuk menjemputnya aja ke bandara, biasa kami dapat 600 ribu," ucap Zaki dikediamannya, Sampai, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat 6 Maret 2020.
Zaki mengatakan sedianya menerima enam turis asal Arab, terdiri dari empat turis yang sudah berlangganan kepadanya dan dua turis pengantin baru yang hendak berbulan madu, di Maret ini. Agendanya kedatangan para turis Arab tersebut, sejatinya pada 3 Maret 2020.
Namun karena otoritas Arab melarang dan menutup semua penerbangan, maka tamunya pun menghubungi dia dan membatalkan semua fasilitas yang sudah dibooking. "Vila dan kendaraan sewa pun saya batalkan di sini. Secara otomatis uang DP nya pun hangus, saya rugi," kata Zaki.
Selain menghentikan denyut usaha dirinya sebagai rental mobil, Zaki menyebut dampak corona atas pelarangan orang Arab bepergian pun berdampak pada sektor wisata dan lainnya. Bahkan Zaki menyebut pengelola vila pun banyak yang mengeluh karena vila-vila yang sudah dibayarkan terlebih dahulu kepada pemiliknya.
Para pengelola harus gigit jari karena tidak mendapatkan keuntungan dari nilai investasi yang mereka tanam untuk vila. "Sektor wisata, termasuk para pedagang yang ada di lokasi wisata ikut mengalami penurunan omset yang sangat drastis," kata dia.