Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Anak di Sawah Besar, Psikolog: Ada Ciri Psikopat

image-gnews
Ilustrasi pembunuhan. (lakonhidup)
Ilustrasi pembunuhan. (lakonhidup)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Psikolog dari Universitas Pancasila, Aully Grashinta menduga perilaku remaja pelaku pembunuhan anak di Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengarah pada ciri psikopat.

Namun, Aully tidak langsung menjustifikasi tanpa adanya pembuktian. “Kecenderungan atau ciri psikopat memang ada, tetapi untuk memastikan apakah pelaku psikopat atau mengalami gangguan jiwa lainnya memang perlu pemeriksaan yang lebih mendalam,” kata Aully kepada Tempo, Sabtu 7 Maret 2020.

Pelaku yang masih pelajar SMP itu membunuh korban dengan cara menenggelamkannya dalam bak kamar mandi dan mayatnya disimpan ke dalam lemari.

Terungkap motif sementara pelaku melakukan pembunuhan anak tetangganya itu karena terinspirasi dari film horor sadistis.

Aully mengatakan, salah satu ciri psikopat adalah berperilaku layaknya orang normal tanpa adanya gejala neurotik seperti kecemasan, histeris, atau kegelisahan yang berlebih, sehingga tampak normal.

“Pada kasus ini, pelaku masih tergolong anak menjelang remaja, perlu dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh bagaimana kehidupannya sebelumnya, apakah dia sudah sering melakukan tindakan agresivitas yang menimbulkan bahaya hingga kematian sebelumnya atau tidak,” kata Aully.

Psikolog ini mengatakan, jika memang terbukti pelaku merupakan psikopat, maka diperlukan tenaga profesional guna mengendalikan emosional yang mengarah ke agresivitas dari diri pelaku.

“Memang banyak penelitian membuktikan bahwa psikopati kecil kemungkinan untuk sembuh, karena ini merupakan kepribadian yang terbentuk bertahap dan bertahan, namun mengendalikan dorongan-dorongan emosi yang mengarah ke agresivitas tentunya bisa dilakukan dengan bantuan profesional,” kata Aully.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aully mengatakan tayangan audio visual sedikit banyak memang mempengaruhi perilaku seseorang. “Karena itu memang ada batasan tertentu untuk jenis film yang mengandung kekerasan, pornografi, dan sebagainya.”

Alasannya, anak usia dini masih kesulitan untuk membedakan dan memahami mana yang imajinasi dan mana realitas, karena sifatnya egosentris (berpusat pada diri sendiri). 

“Jika pada usia itu anak sudah terbiasa menonton tayangan agresivitas apalagi tanpa didampingi orang tua, semakin lama dia semakin sulit memahami bahwa hal tersebut adalah imajinasi,” kata Aully.

Untuk itu, Aully mengatakan, pengasuhan orang tua dan faktor lingkungannya menjadi hal yang penting dalam memperhatikan tumbuh kembang anak.

“Pendidikan dari orang tua dan lingkungan yang jauh dari humanis dan cinta kasih, pengawasan dan keterikatan yang semakin lemah antar warga, mendorong semakin banyaknya kasus seperti ini,” kata Aully.

Pada kasus pembunuhan anak di Sawah Besar, remaja inisial NF (14) membunuh seorang anak berusia 5 tahun pada Kamis 5 Maret 2020. Menurut pengakuannya kepada polisi, NF melakukan pembunuhan itu secara spontan karena kerap menonton film horor dan merasa puas setelah melakukan tindakan sadis tersebut.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

5 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 jam lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

14 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

18 jam lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Mengenal Terowongan Juliana yang Populer setelah Muncul di Film Siksa Kubur

1 hari lalu

Terowongan Juliana (Kemendikbud.go.id)
Mengenal Terowongan Juliana yang Populer setelah Muncul di Film Siksa Kubur

Terowongan Juliana merupakan konstruksi yang unik dengan tikungan di bagian tengahnya, dulunya merupakan jalur kereta api.