TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan memperbaiki jalan ambles di beberapa bagian dekat bantaran Kali Ciliwung. Jalan ambles diduga akibat erosi hingga longsornya bantaran sungai itu akibat luapan Ciliwung.
Perbaikan jalan ambles akan dilakukan setelah Dinas Sumber Daya Air (SDA) selesai membangun turap sepanjang bantaran Kali Ciliwung.
"Saya sudah berkoordinasi dengan SDA, sekarang tengah dikerjakan oleh SDA untuk turap-turapnya dulu. Setelah selesai, baru kami masuk," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 8 Maret 2020.
Hari menjelaskan jalan di sepanjang aliran Ciliwung tersebut rata-rata memang sudah mulai longsor karena gempuran air. Hal itu diperparah sistem penahan (turap) dan drainase yang sudah mulai rapuh di bawahnya hingga merusak jalan di atasnya.
Tanah retak yang berada di Jalan Kesatrian X RT 12 RW 03 Kelurahan Kebon Manggis Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, akhirnya longsor pada pukul 18.30 hari ini, Rabu, 14 Februari 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Daerah-daerah yang perlu diwaspadai, antara lain di Jalan Kesatriaan, Jalan Tenaga Listrik dan di wilayah Kebon Manggis Jakarta Timur yang seluruhnya terletak di bantaran Sungai Ciliwung.
Bantaran Ciliwung, kata Hari, ada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Hanya kan kalau menunggu butuh waktu, jadi kami masuk duluan. Secara sementara dulu ditangani, yang penting kami tutup retakannya agar nanti orang lewat tidak terperosok," kata Hari.
Penanganan sementara jalan ambles yang terlihat seperti retakan gempa bumi tersebut adalah dengan menggunakan semen dan ditutup atasnya agar permukaan jalan rata kembali. "Tapi tetap menunggu SDA dulu," ujarnya.
Di Jalan Kesatriaan 10 Matraman, yang berada di pinggir Sungai Ciliwung, jalan retak sepanjang 20 meter karena permukaan tanah yang turun tergerus arus Sungai Ciliwung. Badan jalan juga tidak aman untuk dilintasi pengendara sebab terjadi keretakan aspal.
Selain jalan retak, bagian turap Kali Ciliwung di kawasan itu juga jebol. Kerusakan jalan ambles di kawasan itu sudah dua kali terjadi sejak muncul keretakan jalan pada 14 Februari 2018.