TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan keputusan untuk menunda balap Formula E lantaran risiko penyebaran virus corona cukup tinggi. Ajang itu akan dihadiri oleh banyak wisatawan mancanegara.
Anies mengambil keputusan itu setelah memantau perkembangan kasus corona di dunia demi mencegah meluasnya corona di Jakarta. Hingga saat ini ada 27 kasus corona di Indonesia.
"Apalagi kegiatan Formula E ini adalah sebuah kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional, risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta," ujar Anies di Balai Kota, Rabu 11 Maret 2020.
Anies Baswedan mengatakan Pemerintah DKI akan memperketat kewaspadaan penyebaran virus Corona dengan mengurangi interaksi di ruang publik. Seluruh kegiatan di Jakarta akan dibatasi, termasuk menunda Formula E yang dijadwalkan pada 6 Juni mendatang.
Anies menyebutkan banyak kasus penyebaran virus corona atau COVID-19 di berbagai negara karena terlambat mengetatkan kegiatan di ruang publik.
Pemerintah DKI sekarang sudah membentuk tim review untuk memberikan izin atau tidak untuk kegiatan-kegiatan di Jakarta. Setelah menghentikan izin keramaian di bulan ini, DKI berencana memperpanjang pelarangan keramaian hingga April mendatang.
Di beberapa tempat terjadi cenderung tidak ketat dalam narasi ruang interaksi. Begitu kasus meningkat baru dilakukan pengetatan, tapi ada negara yang melakukan pengetatan di awal," ujarnya.
Tak hanya membatalkan Formula E dan kegiatan interaksi di ruang publik, Anies Baswedan mengimbau warga Jakarta untuk tetap waspada dan menjalankan pola hidup sehat dengan mencuci tangan. Dia mengingatkan warga juga tidak panik dalam menanggapi virus Corona.