TEMPO.CO, Bogor -Sebanyak 664 rumah di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 5.0 yang terjadi pada Selasa, 10 Maret 2020. Camat Pamijahan, Rosidin, mengatakan jumlah tersebut tersebar di tujuh desa dari total 15 desa atau separuhnya.
Rosidin menyebut kerusakan paling banyak terdampak di dua desa, yakni Desa Cibunian dengan total 104 rumah dan Purwabakti 474 rumah. "Terhitung semua, baik ringan, sedang dan berat," ucap Rosidin di lokasi pengungsian gempa Cisalada, Kabupaten Bogor, Rabu 11 Maret 2020.
Menurut dia rumah yang mengalami kerusakan berat, berada di desa Purwabakti 42 rumah. Lalu di desa Ciasmara, jumlah 8 rumah dan Ciasinan sebanyak 5 rumah. Rosidin mengatakan mereka yang rumahnya rusak berat untuk sementara diungsikan dulu ke tenda darurat yang dibangun secara swadaya. "Tiga desa mengalami sedang Ciasmara, Cibunian dan Purwabakti. Total semua 99 rumah, ada satu di Cibitung Kulon juga rusak," ucap Rosidin.
Menurut Rosidin, sebelum gempa yang terjadi pada Selasa pukul 17.18 itu, warga mengaku sudah merasakan getaran-getaran kecil. Rosidin menyebut di wilayah kecamatan yang dipimpinnya, memang sering mengalami atau merasakan gempa meski getarannya terasa ringan. Sehingga warga sebetulnya sudah tidak asing dengan gempa yang ada atau terjadi. "Yang kemarin itu luar biasa terasa, bahkan beberapa rumah sudah retak," kata Rosidin.
Ia mengatakan setiap gempa bumi yang terjadi di laut selatan dengan garis bumi yang melintang dari Sukabumi, Bayah, Pandeglang dan Lampung wilayah turut merasakan getaran yang begitu dahsyat. Semisal gempa bumi yang terjadi tahun 2013 di Pandeglang, di Pamijahan terasa getarannya. Lalu gempa pada 2017 dan 2019 di Serang dan Lampung, juga turut merasakan dan beberapa rumah mengalami kerusakan.
"Terakhir gempa di Sukabumi ini, sangat luar biasa hingga ratusan rumah milik warga ikut hancur," kata dia seraya mengatakan saat ini menunggu arahan lanjutan dari BPBD.