TEMPO.CO, Jakarta -PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan bakal mengikuti rapat penanggulangan virus Corona bersama Pemerintah Provinsi DKI hari ini, 12 Maret 2020.
Rapat digelar setelah beredar informasi risiko penyebaran COVID-19 atau virus Corona melalui transportasi publik.
Juru bicara PT KCI Anne Purba mengatakan rapat bakal membahas penanganan potensi penyebaran Corona melalui KRL. Sejak kemarin beredar foto dokumentasi potensi penyebaran virus mematikan asal Cina itu melalui KRL.
"Rapat yang dihadiri KCI berbeda dengan rapat yang dokumentasi fotonya beredar tersebut," kata Anne melalui keterangan tertulisnya.
Anne mengatakan KRL telah melayani 336 juta penumpang pada tahun 2019. Sebagai operator transportasi publik, KCI bakal bekerja keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuterline tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona.
Jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara satu tahunnya menyentuh 199.443.439 pengguna. Sedangkan jumlah per harinya mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL. "Di saat yang sama kami tetap memberikan layanan bagi pengguna dengan maksimal."
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa data terkait resiko penularan virus Corona di KRLrute Bogor Depok Jakarta Kota berdasarkan sebaran orang pengawasan pemantaun penularan kasus Corona.
Petugas memberikan cairan hand sanitizer kepada penumpang saat sosialisasi pencegahan virus Corona atau Covid-19 di Stasiun Depok, Kota Depo, Jawa Barat, Jumat, 6 Maret 2020. PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran Corona atau Covid-19 dengan menghadirkan Rail Clinic atau kereta kesehatan serta memberikan pengecekan kesehatan gratis, membagikan masker, pamflet, menyediakan hand sanitizer, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan edukasi seputar virus corona. TEMPO/M Taufan Rengganis
"Kita kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien virus Coronadalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya," ujar Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 11 Maret 2020.
Anies mengatakan dengan adanya pemetaan tersebut menjadi acuan DKI dalam menyusun mitigasi, seperti ada potensi di sektor transportasi Dinas Perhubungan langsung siap dengan jajaran dan operator.
Anies menegaskan dengan adanya data tersebut bukan berarti ada kasus penularan virus corona di KRL. "Jadi yang disampaikan bahwa saat ini ada kasus, bukan. Tapi saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi, tapi juga aspek-aspek lain," ujarnya.
data tersebut beredar luas salah satunya terkait penjelasan resiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL II rute Bogor Depok Jakarta Kota.
Terkait hal itu Anies Baswedan mengatakan bahwa data tersebut data internal. "Itu untuk kebutuhan internal supaya kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi Corona," ujar nya.
IMAM HAMDI | TAUFIQ SIDDIQ