TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Wahidin Halim memastikan informasi soal 4 warganya yang positif terpapar virus corona berasal dari sumber resmi dan dipercaya.
Wahidin mengatakan, apa yang disampaikannya ke masyarakat Banten untuk menjawab pertanyaan masyarakat yang meminta kejelasan dan keterbukaan informasi.
Wahidin menyampaikan hal itu setelah sebelumnya, Juru bicara Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto mempertanyakan data yang diungkap Wahidin soal warga Banten yang terjangkit covid-19.
“Apa yang saya sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab sebagaimana diamanatkan oleh UU Kesehatan dan saya memahami protokoler serta menghormati peran Juru Bicara covid-19,” ujar bekas Wali Kota Tangerang tersebut kepada sejumlah wartawan Jum’at, 13 Maret 2020.
Wahidin menjelaskan, amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 155, Pemerintah Daerah aktif mengumumkan ke masyarakat daerah-daerah mana saja yang menjadi sumber penularan penyakit. "Langkah saya merupakan amanah undang-undang sekaligus untuk mencegah kesimpangsiuran informasi di tengah derasnya arus informasi melalui media sosial," ujar Wahidin.
Dirinya juga mengimbau masyarakat agar menghindari tempat-tempat pertemuan dan keramaian umum, dan diusahakan sedapat mungkin tidak melakukan perjalanan ke tujuan negara-negara yang terkena wabah virus corona.
"Saya berharap agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada, serta selalu menjaga kesehatan. Saya percaya masyarakat Banten merupakan masyarakat yang agamis dan taat beribadah. Tidak akan mudah panik," ujar Wahidin.
Wahidin Halim sebelumnya secara resmi mengumumkan adanya empat warga Banten positif terjangkit virus corona lewat keterangan tertulis pada Kamis, 12 Maret 2020.
Wahidin menyebut, empat orang tersebut saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
Pernyataan Wahidin tersebut kemudian mendapat reaksi dari Juru bicara Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto yang mengaku heran dengan pernyataan Wahidin Halim tersebut.
"Gubernur Banten itu dapat dari mana meriksanya itu? Karena kami tidak pernah menyampaikan data ini kepada Gubernur. Saya tidak tahu kalau beliau mendapat data sendiri, ya terserah," ujar Yurianto kemarin.
Yurianto mengatakan, Kemenkes hanya akan memberikan data pasien Covid-19 kepada dinas kesehatan untuk kepentingan penelusuran kontak. "Kami tidak pernah memberikan data pada otoritas pemerintahan daerah," ujar dia.