TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar tempat pendidikan informal menunda proses pembelajaran secara langsung dengan peserta kursus, terkait wabah Covid-19 atau Virus Corona.
Tujuannya untuk menekan potensi penularan Covid-19 dari orang dewasa pertama ke orang dewasa lain melalui anak-anak.
"Lakukan dengan metode jarak jauh, lakukan dengan proses digital, tujuannya adalah untuk sekali lagi mengurangi interaksi yang punya potensi terjadi penularan," kata Anies di Balairung Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Maret 2020.
Anies menyampaikan, anak-anak dapat menjadi penular virus corona ke orang dewasa. Potensi ini ada meski jumlah anak-anak yang terjangkit corona tak banyak. Data ini diperoleh dari pemaparan World Health Organization (WHO) Indonesia, dokter Navaratnasamy Paranietharan, saat melakukan telekonferensi dengan jajaran pemerintah DKI dan instansi terkait hari ini.
Untuk menekan interaksi anak-anak dengan orang dewasa, Anies memutuskan menutup semua sekolah di Jakarta selama dua pekan. Tak hanya itu, pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA dan SMK di DKI yang dimulai pada Senin, 16 Maret 2020 ditunda.
"Penutupan sekolah ini berlaku selama dua minggu dan kami akan melakukan review kembali di akhir pekan kedua untuk melihat perkembangannya," jelas Anies.
Hingga hari ini, Sabtu, 14 Maret 2020, ada 69 orang di Indonesia dinyatakan positif Virus Corona. Adapun 4 pasien positif Corona meninggal. Di Jakarta sendiri jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 586 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 261 orang. Angka ini terhitung hingga 1-12 Maret 2020.