TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) akan menutup aktivitas Museum Maritim Indonesia di Tanjung Priok, Jakarta Utara selama dua pekan ke depan untuk mencegah penyebaran virus corona alias Covid-19.
Direktur Transformasi IPC, Ogi Rulino mengatakan dalam rentang waktu itu pihak museum tak akan menerima kunjungan masyarakat dan membatalkan semua agenda. “Hal ini kami lakukan untuk mengurangi interaksi warga di tempat-tempat publik,” kata Ogi dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 15 Maret 2020.
Menurut Ogi, selama penutupan pengelola akan melakukan sterilisasi semua fasilitas dan area museum. Biasanya, masyarakat bisa mengunjungi museum pada hari Selasa-Ahad. Pengunjung terbanyak tercatat berasal dari pelajar dan mahasiswa dari Jakarta maupun luar Ibu Kota.
Menurut Ogi, jika situasi telah membaik, Museum Maritim Indonesia akan dibuka kembali untuk masyarakat umum. Setiap pengunjung akan dicek suhu tubuhnya menggunakan alat pemindai suhu tubuh.
Ogi menjelaskan kalau pihaknya hendak memastikan Museum Maritim Indonesia aman dikunjungi masyarakat. “Di sisi lain, kami juga harus memastikan bahwa setiap pengunjung nantinya steril dari virus corona. Sehingga keberadaannya tak berisiko bagi pengunjung lain,” tutur dia.
Museum Maritim Indonesia merupakan satu dari sedikit lokasi di Pelabuhan Tanjung Priok yang terbuka untuk umum. Sebagai objek vital negara, sebagian besar area di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan area terbatas.
Museum yang dibuka secara resmi pada Desember 2018 Itu didedikasikan untuk masyarakat, sebagai sarana edukasi sejarah kemaritiman. Di museum tersebut tersimpan berbagai artefak yang menjelaskan sejarah kemaritiman di Indonesia.