TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pandemik virus Corona memberi dampak kepada pendapatan hotel dan restoran di Tangerang Selatan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang Selatan, Gusri Efendi, mengatakan ada penurunan pendapatan yang dirasakan oleh pelaku usaha.
"Untuk hotel turun 42 persen, kalau restoran sekitar 20 sampai 25 persen. Kalau di tempat saya Kampung Rimbun 100 persen membatalkan acara ke depan," kata Gusri Efendi saat dihubungi, Senin 16 Maret 2020.
Menurut Gusri, ditempat usahanya yakni Kampung Rimbun, dari April hingga Mei 2020 ada sekitar 1.000 pesanan yang membatalkan acara karena meluasnya virus Corona.
"Imbasnya paling parah hotel, restoran dan tempat wisata tutup. Karyawan saya ada 20 orang kalau tutup begini bisa pingsan. Bukan orang- orang tidak mau keluar tapi memang acaranya dibatalkan," ujar Gusri.
Meski demikian, Gusri setuju dengan himbauan libur atau mengurangi aktivitas sosial selama dua minggu. Harapannya setiap orang bisa menjaga jarak. "Saya harap pemerintah juga bisa menjaga psikologis publik karena dengan kondisi seperti ini, tentu terganggu juga. Saya harap juga cepat selesai virus corona ini," ungkapnya.
Saat ditanya apakah hotel memberikan potongan harga, Gusri menilai walaupun ada dan tidak ada diskon, kalau masyarakat sudah takut pasti akan di rumah.
"Walaupun gratis tapi takut karena virus Corona ya bagaimana, pasti orang- orang tidak mau ambil risiko. Persoalannya bukan di harga, kalau lockdown dan tidak hati- hati pemerintah bahaya juga," tutur Gusri.
MUHAMMAD KURNIANTO