TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Fahri Siregar mengklaim kondisi arus lalu lintas di Jakarta pada Selasa pagi, 17 Maret 2020 terpantau lengang. Walaupun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meniadakan program ganjil-genap.
"Secara kualitatif pagi hari ini situasi arus lalin tidak terjadi kepadatan arus lalin," ujar Fahri saat dihubungi siang ini.
Selain kondisi jalanan yang lengang, Fahri mengatakan antrean penumpang di halte bus TransJakarta dan di stasiun MRT juga terpantau lengang tak seperti kemarin. Menurut dia, hal itu imbas pencabutan pembatasan operasional transportasi umum oleh Pemprov DKI.
"Dari hasil observasi pagi hari ini juga tidak ada antrean di halte busway dan ruas jalan yang ditiadakan gage dan ruas jalan lainnya tidak terjadi kepadatan arus lalin," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona alias Covid-19, jumlah penumpang yang berada di stasiun MRT dan halte Transjakarta akan dibatasi. Tak hanya itu, pembatasan juga akan dilakukan untuk jumlah penumpang dalam tiap gerbong kereta MRT.
“Tujuannya adalah mengurangi potensi interaksi yang dekat yang ada potensi penularan,” kata Anies dalam siaran langsung akun Facebook resmi Pemprov DKI Jakarta, pada Minggu, 15 Maret 2020.
Namun, keputusan itu justru membuat kekacauan di moda transportasi MRT dan Transjakarta. Antrean panjang terjadi di beberapa halte dan stasiun. Masyarakat bahkan harus mengantre hingga 1 jam. Pada jam sibuk pun kondisi jalanan juga ramai. Seperti di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman, kemacetan terjadi hingga pukul 22.00 di kedua arahnya.