TEMPO.CO, Bogor - Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Rusli Prihatevy, meminta Pemerintah Kota Bogor segera menyiapkan strategi ketahanan pangan di tengah wabah Corona. Menurut dia, langkah itu penting sebab tidak sedikit warga yang berbondong-bondong memborong bahan pangan selama masa darurat nasional ini.
"Ini yang sudah diumumkan pusat siaga Corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020," ucap Rusli di Bogor, Selasa 17 Maret 2020.
Rusli menilai selama masa darurat nasional diprediksi warga Bogor akan menghabiskan waktu di rumah. Di sisi lain, bulan puasa atau Ramadan tak lama lagi bakal datang. "Tanpa Covid-19 saja, setiap jelang puasa warga pasti padati pasar," ucap Rusli.
Ketua Fraksi Golkar mendesak Pemkot Bogor untuk segera mendata dan memastikan stok pangan aman untuk warga. Setidaknya bahan pangan seperti beras, minyak, terigu dan gula bisa tersedia di pasaran. "Kami akan cek dan harus kami pastikan stok kebutuhan masyarakat aman di pasar," tuturnya.
DPRD Kota Bogor, lanjut dia, juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti Perumda Pasar Pakuan Jaya, Bulog, Disperindag, dan Kadin untuk membahas pengamanan stok pangan di Bogor.
Ia berharap dengan adanya kepastian stok pangan di tengah wabah Corona, warga Bogor bisa merasa aman dan nyaman saat memasuki Ramadan nanti. "Kami kan wakil rakyat. Jadi apa yang menjadi kebutuhan rakyat harus disiapkan dari sekarang. Tinggal bagaimana nanti eksekutif mendorong atau merealisasikannya," sebut Rusli.
M.A MURTADHO