TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penyebaran berita bohong atau hoax mengenai virus corona. Menurut Yusri, saat ini banyak beredar kabar bohong mengenai virus tersebut.
"Dari Polda Metro Jaya sedang mengejar (pelaku penyebar hoaks). Kami mengejar terus pelaku yang mencoba menyampaikan ke masyarakat berita tidak sebenarnya (tentang corona) di medsos," ujar Yusri saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Maret 2020.
Yusri mengatakan pihaknya tak akan segan mempidanakan pihak yang menyebarkan hoax corona dan membuat masyarakat panik. Oleh sebab itu, ia mengimbau agar semua pihak berhenti membagikan informasi bohong soal virus corona.
"Kami terus berkoordinasi dengan Siber Mabes Polri, di beberapa Polda sudah banyak ditemukan (hoaks tentang corona)," ujar Yusri.
Pada Senin lalu, polisi telah menangkap wanita yang diduga menyebar video hoax tentang seorang pegawai di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, terkena virus corona alias Covid-19. Video itu merekam sebuah ambulans tengah membawa seseorang yang diduga tak sadarkan diri viral di dunia maya. Para petugas ambulans yang mengangkat wanita yang tak sadarkan diri itu tampak mengenakan masker.
Pengambil video menduga kalau orang yang dibawa itu terkait dengan penyebaran virus corona. Ia mengatakan kalau orang itu merupakan karyawan salah satu toko di PGC.
Lewat keterangan tertulis, Property Manager PGC, Jumono Josafat, mengatakan kalau informasi dalam video yang viral itu tidak benar. Menurut Jumono, orang yang dibawa oleh ambulans mengalami kelelahan dan ada riwayat penyakit asma. “Kedatangan ambulans ke PGC adalah inisiatif dari salah satu pemilik toko atau atasan yang bersangkutan,” tulis Jumono.
Ia mengatakan kalau karyawan yang dimaksud telah dipulangkan oleh rumah sakit tempatnya mendapat pertolongan. Jumono meminta masyarakat tak mudah percaya dengan informasi tentang virus corona yang belum tentu benar.