TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Pertamina Jaya yang berada di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akan dialihfungsikan menjadi rumah sakit khusus penanganan pasien terinfeksi virus corona alias Covid-19. Proses pengalihan fungsi itu pun telah dimulai sejak beberapa waktu lalu.
Humas RSPJ mengatakan, nantinya RSPJ akan memiliki kapasitas 65 tempat tidur khusus pasien Covid-19. Sebanyak 20 tempat tidur di antaranya akan dibangun setingkat Intensive Care Unit (ICU), sementara sisanya, 45 tempat tidur, adalah perawatan non-ICU. "RSPJ juga akan dilengkapi dengan laboratorium diagnostik yang dapat mendeteksi Covid-19, fasilitas radiologi, dan gawat darurat yang dilengkapi ruang isolasi," kata humas RSPJ, Rezza, kepada Tempo lewat pesan pendek, Kamis, 19 Maret 2020.
Selain itu, kata dia, penanganan Covid-19 di RSPJ yang diperkirakan dimulai pada awal April 2020 nanti akan didukung tenaga medis yang kompeten. Sebanyak 10 dokter spesialis, 8 dokter umum, dan 38 perawat terlatih telah disiapkan untuk menangani pasien terkait Covid-19.
Sebelumnya ia juga mengatakan kalau ruangan pasien akan dipasang alat yang mampu membunuh virus Covid-19. Dengan teknologi itu, udara di dalam ruang isolasi yang sudah terpapar virus corona tak akan menembus keluar lingkungan RSPJ. Itu artinya, udara yang keluar dari ruang isolasi dipastikan memiliki kandungan sama seperti udara di lingkungan sekitar sehingga aman bagi warga.
Peralihan RSPJ menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19 pertama kali disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi rumah sakit itu pada 11 Maret 2020. Setelah sosialisasi dari Erick, RSPJ berangsur mulai membatasi jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
RS Pertamina Jaya tak lagi menerima pasien rawat inap baru sejak 13 Maret. Selanjutnya, RSPJ menolak pasien rawat jalan sejak 16 Maret. Tujuannya agar pasien tak bertambah banyak sehingga renovasi RSPJ segera dimulai.
Pembangunan RSPJ sebagai rumah sakit khusus penanganan Covid-19 ditargetkan selesai pada tiga pekan ke depan. Pelayanan rumah sakit secara keseluruhan dihentikan sementara terhitung 16 Maret. Pasien lama yang masih harus menjalani rawat inap seluruhnya dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.