TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan mengambil langkah agresif karena tren penularan Corona Covid-19 cukup tinggi di ibu kota.
Langkah agresif ini diperlukan dalam upaya pencegahan penularan Covid 19. "Karena itu kita harus melakukan langkah-langkah agresif mencegah penularan," ujarnya di Kantor Dinas Pendidkan DKI, Kamis 19 Maret 2020.
Anies menyebutkan dalam waktu 18 hari tercatat kenaikan drastis orang positif corona dari 2 kasus menjadi ratusan kasus. Berdasarkan laman resmi tim gugus Covid-19 DKI hingga siang ini, 17 orang meninggal dan 208 pasien positif corona.
Anies mengatakan salah satu langkah agresif yang diambil yaitu pembatasan interaksi warga. "Langkah yang kita lakukan adalah mencegah penularannya, maka pembatasan interaksi antar warga harus kita lakukan," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta telah memerintahkan jajarannya hingga tingkat lurah dan RW untuk membatasi interaksi langsung. Menurut Anies, kalau pemerintah hanya menganjurkan tanpa melakukan pembatasan, potensi penularan corona akan terus ada.
Namun Anies tak mau berkomentar soal potensi lockdown kota Jakarta. "Saat ini kita fokus pembatasan interaksi," ujarnya.
Anies Baswedan mengimbau warga agar berkegiatan di rumah dan mengurangi interaksi. Termasuk juga menunda sejumlah kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang banyak pada masa darurat corona ini.