TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKIAlasa Anies Baswedan mengatakan kemampuan sistem kesehatan di Jakarta terkait penanganan pasien terinfeksi virus corona alias Covid-19 memiliki batas. Oleh karenanya, penyebaran virus tersebut harus segera dihentikan.
“Daya respons yang kita miliki di ambang batas karena jumlah rumah sakit dan tenaga (kesehatan) tak seiring dengan jumlah kasus,” ucap Anies dalam konferensi pers yang disiarkan lewat akun Facebook resmi Pemprov DKI Jakarta pada Jumat, 20 Maret 2020.
Anies menjelaskan, saat ini di Jakarta ada sekitar 17.500 dokter, 27.000 perawat, dan 900 tenaga kesehatan masyarakat. Ia mengatakan seluruh jajaran medis di Ibu Kota saat ini tengah menghadapi pasien sakit yang datang untuk diobati. “Yang jumlahnya luar biasa,” kata dia.
Menurut Anies, masyarakat harus punya kesadaran kalau pengurangan jumlah penderita virus corona dengan menekan penularan sangat penting. Soalnya, kata Anies, tingkat penularan di Jakarta meningkat dengan cepat lantaran interaksi antar warganya yang tinggi.
Terhitung hari ini, Anies telah menetapkan Jakarta tanggap darurat bencana Covid-19. Status tersebut ditetapkan selama 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang sesuai dengan kondisi. Anies mengatakan penetapan status itu telah dibahas dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Pangdam Jaya, serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat nasional.
Dengan ditetapkannya status tersebut, kata Anies, seluruh komponen Pemprov DKI Jakarta bersama dengan TNI dan polisi akan bekerja lebih ekstra dalam mengendalikan penyebaran Covid-19. Social Distancing, kata Anies, perlu dilakukan secara disiplin oleh masyarakat.
Menurut Anies, jika sebagian masyarakat mematuhi upaya tersebut, kata Anies, potensi penyebaran virus itu akan terus meningkat. "Sikap bertanggung jawab hari ini adalah dengan memilih berada di rumah, memilih tidak berkegiatan di luar rumah. Itu melindungi diri kita, orang lain, dan merupakan sikap tanggung jawab," ujar Anies.
Dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, Anies mengatakan Dinas Pariwisata DKI Jakarta akan menutup tempat yang bersifat hiburan mulai Senin pekan depan. Anies menyebut penutupan kegiatan di tempat wisata milik pemerintah telah dilakukan sejak pekan lalu. Ia pun berharap kebijakan yang dimulai pekan depan itu dipatuhi oleh para pelaku usaha.
Selain itu, Pemprov DKI juga memberlakukan pembatasan penggunaan kendaraan umum. Bentuk pembatasan, kata Anies, adalah membatasi jumlah penumpang di dalam bus dan kereta api serta membatasi jam operasi angkutan umum. Selanjutnya, Anies mengatakan kalau seluruh antrean harus dilakukan di ruang terbuka.
Pemprov DKI Jakarta akan menetapkan jarak aman di seluruh antrean di dalam halte dan stasiun. "Seluruh jajaran Pemprov, Polda, dan Kodam nanti akan berada di lapanan mulai hari Senin pagi untuk memastikan ada kedisiplinan dini," tutur Anies.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 bertambah menjadi 369 orang per hari ini, Jumat, 20 Maret 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 32 pasien positif Corona meninggal. "Total kasus hari ini adalah 369," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB hari ini.
Jumlah tersebut meningkat dibanding kemarin, Kamis, 19 Maret 2020, yakni 309 pasien positif Corona dengan 25 di antaranya meninggal. Pasien positif Corona yang meninggal tersebut terbanyak dari DKI Jakarta dengan 17 orang. Jawa Tengah berada di urutan kedua pasien Corona yang meninggal dengan 3 orang, Provinsi Bali 1 orang, Banten 1 orang, Jawa Barat 1 orang, Jawa Timur 1 orang, dan Sumatera Utara 1 orang.