TEMPO.CO, Jakarta- Pengetesan cepat atau rapid test virus corona alias Covid-19 mulai diujicoba hari ini, Jumat, 20 Maret 2020, di wilayah Jakarta Selatan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan rapid test dilakukan berdasarkan pelacakan aktivitas pasien positif Covid-19 yang lebih dulu dilakukan.
"Kegiatan rapid test adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan surveillance. Jadi kami mendapatkan 520 pcs untuk surveillance tracing contact ke lapangan," kata Widyastuti dalam live streaming di Balaikota DKI Jakarta hari ini.
Widyastuti mengatakan bersama tim dari Kementerian Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, dan puskesmas setempat turun langsung ke lapangan dalam melakukan rapid test. Adapun test tersebut, kata dia, bukan bertujuan untuk mendiagnosa apakah seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak. "Ini bukan sebagai penetapan diagnosa, tapi sebagai bagian surveillance ke lapangan," tutur dia.
Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id, sebanyak 1.147 warga di Ibu Kota dinyatakan berstatus Orang Dalam Pantauan (OPD). Adapun 345 diantaranya masih menjalani proses pemantauan, sementara 802 orang lainnya telah selesai dipantau. Situs tersebut juga mencatat 503 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Covid-19. Sebanyak 294 PDP masih dirawat dan sisanya, 209 orang, telah dinyatakan sehat dan dipulangkan.
Secara akumulasi Jakarta Selatan memiliki jumlah ODP dan PDP terbanyak, yaitu 331 orang. Sisanya adalah Jakarta Pusat 197 orang, Jakarta Timur 206 orang, Jakarta Utara 217 orang, Jakarta Barat 167 orang, luar DKI Jakarta 228 orang, dan tidak diketahui 304 orang.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 bertambah menjadi 369 orang per hari ini, Jumat, 20 Maret 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 32 pasien positif Corona meninggal. "Total kasus hari ini adalah 369," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB hari ini.