TEMPO.CO, Tangerang -Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Tangerang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 membutuhkan segera alat pelindung diri atau personal protective equipment bagi 450-an tenaga medis. APD dimaksud adalah berupa: masker bedah, masker N95, kacamata Google, sarung tangan, pelindung wajah, cove shoes, penutup rambut, hazardsuit, sepatu boots.
Meski ke-450 tenaga kesehatan itu tidak seluruhnya merawat pasien Covid-19, namun di rumah sakit pelat merah milik Pemerintah Kota Tangerang itu tidak memiliki alat dimaksud.
Kepala Humas RSUD Kota Tangerang dokter Tintin memohon kepada siapapun yang bersedia membantu untuk membeli APD itu. "Pengganti APD saat ini hanya jas hujan," tulisnya dalam aplikasi WhatsApp kepada Tempo disertai emoticon sedih Sabtu 21 Maret 2020.
Tintin mengatakan RSUD Kota Tangerang kesulitan saat ini, hanya dia tak bersedia menyebutkan jumlah pasien Corona yang dirawat dengan alasan Informasi pasien harus satu pintu disampaikan kepada media."Kami kewalahan, tidak ada APD sementara tenaga kesehatan harus maju terus," katanya.
Lebih lanjut Tintin menuturkan pihaknya hanya mengetuk para donasi atau orang yang menumpuk barangnya selama ini. "Kalau dengan harga yang melangit, kami tidak mampu membayar. Masker N95 kenapa sulit dan kenapa jadi sangat mahal? Tenaga kesehatan di tempat kami sangat membutuhkan," kata Tintin.
APD N95 di RSUD Kota Tangerang saat ini minim. Selain APD yang dibutuhkan saat ini RSUD Kota Tangerang juga sedang mempersiapkan gedung kesenian yang berlokasi di depan rumah sakit untuk nantinya memeriksa pasien dengan keluhan yang dicurigai Corona, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Menanggapi itu Kepala Dinas Informasi Komunikasi Informatika Statistik Persandian Provinsi Banten Eneng mengatakan akan meneruskan informasi itu kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. "Kadinkes provinsi sudah memikirkan kebutuhan medis untuk semua rumah sakit rujukan dan yang sedang dipersiapkan untuk rujukan,"kata Eneng dihubungi Tempo terpisah.
Berdasarkan data kasus terkonfirmasi Covid-19 Provinsi Banten per Kamis malam 20 Maret 2020 untuk Kota Tangerang ada 6 pasien dirawat dan seorang meninggal.
Sementara ini untuk Provinsi Banten terdapat 23 kasus positif corona, 19 dirawat, 1 sembuh dan 3 meninggal. Sementara itu sebanyak 17 pasien dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) dirawat di rumah sakit. Dari data tersebut tidak dicantumkan di rumah sakit mana mereka dirawat. Hingga saat ini status Covid-19 masih menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Dan Gubernur Banten Wahidin Halim telah mendeklarasikan melawan Corona.
Gubernur Wahidin telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid 19 Pemprov Banten untuk melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat umum di Provinsi Banten. Wahidin juga memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Banten memperbanyak ruang isolasi. Juga menunjuk rumah sakit umum yang bisa dimanfaatkan. "Kalau perlu kantor-kantor yang tidak terpakai kita gunakan sebagai ruang isolasi," kata Wahidin.