TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Palang Merah Indonesia (PMI) akan mengoptimalkan armada bus sekolah untuk membantu mobilitas tenaga medis dalam penanganan wabah Corona. PMI pun sudah melakukan sterilisasi terhadap bus sekolah yang akan digunakan sebagai kendaraan transportasi.
"Ada 50 bus sekolah yang hari ini (Ahad) kami sterilkan. Kendaraan ini akan kami gunakan untuk mengangkut paramedis," kata Kepala Satgas Penanganan COVID-19 PMI Jakarta, Aguy Gurhadi, Ahad, 22 Maret 2020.
Kegiatan sterilisasi bertempat di lapangan parkir Hek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tepatnya di depan parkiran taksi Blue Bird. Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada armada bus sekolah yang terparkir.
Aguy mengatakan kegiatan itu merupakan kerja sama PMI dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam rangka mitigasi pencegahan virus Corona.
Penyemprotan disinfektan terhadap fasilitas anak sekolah itu melibatkan 300 relawan PMI yang disebar hari ini di seluruh wilayah Jakarta.
Puluhan bus sekolah jenis elf 3/4 maupun bus berwarna kuning akan dimanfaatkan untuk keperluan transportasi tenaga medis, yakni mengantar pasien rujukan maupun mobilitas dokter dan perawat rumah sakit. Armada tersebut akan bergerak ke empat rumah sakit rujukan pemerintah, di antaranya RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan, dan RSPAD Gatot Subroto.
"Armada ini akan bergerak dari poin yang dituju ke rumah sakit rujukan. Jangan sampai tim terpapar," sebut Aguy.
Pergerakan bus sekolah juga dibatasi hanya pada jalur tujuan rumah sakit rujukan. "Kami akan batasi pergerakan bus, termasuk kru yang ada di awak bus akan bersifat tetap dan tempat istirahatnya ditetapkan secara khusus," ujar Aguy.
Kru yang bertugas membawa bus sekolah juga diseleksi berdasarkan kriteria usia, yakni maksimal 30 tahun dengan alasan kemampuan stamina. "Kru akan dicek kesehatannya secara rutin. Kami akan prioritaskan usia 30 tahun maksimum untuk tugas ini," tutur Aguy.