TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PKS Abdurahman Suhaimi menolak rencana pemilihan wakil gubernur di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
Suhaimi menilai bahwa suasana Jakarta saat ini tidak kondusif untuk menggelar rapat paripurna karena akan melibatkan banyak orang. Padahal kata dia, pemerintah dan aparat penegak hukum telah melarang kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa.
"Kalau tetap digelar, sangat tidak kondusif, dari pemerintah pusat, DKK, dan kapolri serta para ahli kesehatan telah mengarahkan untuk tidak mengadakan acara yang sifatnya mengumpulkan massa," ujar Suhaimi saat dihubungi, Rabu 25 Maret 2020.
Suhaimi menyatakan bahwa pemilihan wagub DKI belum mendesak dengan kondisi seperti ini. Menurut dia, waktu masih panjang nantinya untuk melanjutkan pemilihan wakil gubernur.
Suhaimi menilai hal yang mendesak saat ini adalah kesehatan bersama. Ditambah lanjut dia dengan kasus penularan virus Corona yang terus meningkat di Jakarta. "Melindungi jiwa harus diutamakan daripada pemilihan wagub, tidak ada yang mendesak dari pemilihan wagub," ujarnya.
Sebelumnya panitia pemilihan wakil gubernur merencanakan rapat paripurna pemilihan pada Jumat, 27 Maret 2020. Rapat pemilihan itu sebelumnya dijadwalkan pada 23 Maret 2020, tapi dibatalkan karena wabah virus Corona.
"Untuk paripurna kami rencananya Jumat," ujar anggota panitia pemilihan Andika S saat dihubungi, Selasa 24 Maret 2020.
Namun kata Andika keputusan jadwal rapat paripurna pemilhan akan ditetapkan dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) dewan pada Kamis, 26 Maret 2020. Ia mengatakan bahwa pemilihan wakil gubernur harus segera dilaksanakan karena mengingat masa kerja panitia pemilihan hanya 30 hari berakhir di bulan ini.
Selain itu kata Andika, pertimbangan untuk kembali melanjutkan pemilihan wakil gubernur karena hasil pemeriksaan tidak ada anggota DPRD yang positif Covid 19. "Sebenarnya kemarin ditunda karena heboh ada dua anggota dewan yang positif, tapi hasilnya setelah diperiksa negatif,"ujarnya.
Andika menambahkan untuk pelaksanaan rapat paripurna pemilihan wagub DKI, panitia telah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat, karena akan melibatkan banyak orang. Seperti pengukuran suhu, desinfektan, hingga sekat pembatas antar meja.