TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat adanya perbaikan kualitas udara di Jakarta sejak diterapkannya kebijakan bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan Work From Home (WFH).
"Kualitas udara di Jakarta cenderung membaik beberapa waktu terakhir. Ini tidak lepas dari pemberlakuan kebijakan social distancing melalui kerja di rumah atau WFH," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI, Andono Warih dalam keterangan tertulisnya, Kamis 24 Maret 2020.
Andono mengatakan faktor lain yang mempengaruhi kualitas udara adalah curah hujan dan arah angin. Hujan yang turun di Jabodetabek, kata dia, turut membantu membersihkan atmosfer udara dari polusi.
Ia memaparkan berdasarkan pemantauan di 5 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Dinas Lingkungan Hidup, hasilnya menunjukkan perbaikan kualitas udara. Terutama menurunnya konsentrasi parameter PM 2.5 atau partikel debu halus berukuran 25 mikrogram/m³ selama penerapan WFH.
Menurutnya, penurunan ini juga konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, konsentrasi parameter PM 2.5 menunjukkan penurunan. Namun ketika tidak hujan, konsentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat.
Imbauan untuk WFH telah diserukan oleh pemerintah sejak 16 Maret 2020 lalu. Kebijakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan wabah Covid 19 atau Virus Corona di Jakarta.