TEMPO.CO, Bogor - Orang tua siswa salah satu sekolah dasar di Kota Bogor mengeluh dengan metode belajar di rumah saat pandemi Corona ini. Menurut orang tua, siswa justru mendapat tugas yang jauh lebih berat jika dibandingkan dengan pembelajaran biasanya di sekolah. Miftahul Ulum, orang tua siswa mengatakan, salah satu tugas berat anaknya adalah mengulas tentang virus Corona dan penyebarannya.
"Jangankan anak saya, saya juga gak tahu. Tolong lah ngasih tugas itu yang bisa dimengerti anak SD kelas 3," kata Miftah kepada Tempo di kediamannya, Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu 25 Maret 2020.
Miftah mengatakan jika tugas yang diangkat tentang social distancing, dirinya masih bisa memberikan pemahaman sedikit demi sedikit kepada anaknya. Namun dia mengaku stres saat anaknya bertanya tentang definisi virus, sebab musabab, dan cara penularan hingga bisa mengakibatkan meninggal dunia.
Miftah mengatakan bukan ahli atau pakar dalam bidang itu, sehingga dia takut salah dalam memberikan informasi kepada anaknya. "Apalagi anak seusia itu, apa yang dia tahu hari ini akan terbawa hingga dewasa. Ini bahaya dan mengkhawatirkan, bedakan SD, SMP, dan SMA," ucap Miftah.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor perpanjang kembali masa libur sekolah mulai tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan semua sedarajat sampai tanggal 11 April 2020. Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin, mengatakan perpanjang libur tersebut mengikuti surat edaran Wali Kota Bogor bernomor 061/1169-Umum dalam upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan terhadap kasus virus Corona yang naik pesat. "Iya dua minggu tambahan perpanjangannya," kata Fahrudin kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa 24 Maret 2020.
Fahrudin mengatakan perpanjangan masa belajar di rumah ini pun tetap memberlakukan jam pelajaran kelas jauh, online atau kelas guru. Dalam periode kedua masa belajar di rumah ini Dinas Pendidikan Kota Bogor menyebut poin pertama pembelajaran adalah memberikan materi yang terfokus pada ilmu atau pemahaman siswa terhadap virus Corona, penyebaran dan bahayanya.
Tujuannya, agar siswa semakin paham dan sedini mungkin bisa melindungi dirinya dengan melakukan pencegahan sesuai ilmu yang mereka dapatkan. "Jadi kalau diberi pelajaran itu, anak-anak juga jauh lebih waspada dan tidak menyalahgunakan waktu dalam liburan ini," ucap Fahrudin.
Ia menambahkan bila pandemi Corona semakin memburuk kegiatan belajar akan diberlakukan secara online. Fahrudin mengakui untuk siswa sekolah menengah belajar online bisa dilakukan karena pemahaman siswa akan teknologi informasi relatif sudah terbuka.
Sementara kendala bisa dihadapi oleh siswa sekolah dasar. Fahrudin menyebut siswa SD ada keterbatasan pengetahuan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan belajar di rumah. "Kami akan rapat dan bahas ini, tapi kemungkinan dua opsi tadi bisa dilakukan," sebut Fahrudin.
M.A MURTADHO