TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah daerah tengah memesan sebanyak 10.000 alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk tes Covid-19 kepada warganya. "Itu lebih kuat akurasinya," kata Rahmat Effendi pada Kamis, 26 Maret 2020.
Rahmat mengklaim pemerintah daerah telah menyiapkan anggarannya. Khusus untuk penanganan corona, pemerintah menyiapkan dana darurat sebesar Rp 150 miliar. "Duitnya ada, tapi barangnya (belum ada)," ujar dia.
Rahmat mengatakan sejak kemarin pemerintah melakukan pemeriksaan secara massal Covid-19. Sasarannya adalah orang dalam pemantauan (ODP) dan orang yang pernah berinteraksi dengan pasien dalam pengawasan (PDP) dan yang positif, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, ulama, dan orang yang memiliki interaksi sosial tinggi di masyarakat.
Pemerintah memanfaatkan sebanyak 2000 alat rapid test yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Target tes massal tahap pertama ini selesai pada Kamis sore ini, sehingga besok hasilnya bisa diserahkan ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kota Bekasi mendapat alat paling banyak dibandingkan daerah lain. Sebab, daerah di timur Jakarta ini dianggap paling tinggi paparan virus corona, karena wilayahnya berdampingan dengan daerah episentrum virus. Sampai dengan hari ini, terdapat 19 orang dinyatakan positif, sedangkan 179 orang dalam pemantauan, 87 pasien dalam pengawasan (PDP).