TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro melihat dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19 akan memperpuruk kondisi ekonomi Indonesia, jika tidak segera dihentikan penyebarannya.
“Kegiatan ekonomi itu siklus pendapatan, jadi pengeluaran saya menjadi rejeki orang lain, jadi kan harus ketemu kan (transaksi), nah adanya corona ini, ini potensinya memutus hubungan itu, sehingga kalau dibiarkan ekonomi akan terpuruk,” kata Ari saat dikonfirmasi Tempo, Jumat 27 Maret 2020.
Di Amerika, lanjut Ari, sudah ada prediksi akan terjadi 30 persen pengangguran dan kemungkinan besar situasinya mungkin akan terjadi depresi besar seperti tahun 1930-an. “Bedanya sekarang penyebabnya penyakit, kalau dulu kan spekulasi yang gila-gilaan. Sebelum wabahnya hilang ya akan seperti ini terus,” kata Ari.
Ekonom UI ini menambahkan, terlebih jika Indonesia dilakukan lockdown. Selain perekonomian yang semakin memburuk, konflik sosial antar masyarakat Indonesia yang majemuk juga akan terjadi. “Lockdown itu kesannya ditutup, nanti kemudian antar kampung saling menutup saling curiga. Nah itu yang harus kita hindari,” kata Ari. Sebagai ekonomi, Ari meminta tak ada lockdown.
Ari mengatakan, untuk itu dibutuhkan kerja sama antar masyarakat. Kebijakan pemerintah yang mengajak untuk berdiam diri di rumah sebaiknya terus dilakukan. “Jangan keluar di rumah aja deh, di rumah aja, makanya apa-apa beli online aja,” kata Ari.
Ari mengatakan, dengan menggunakan online perputaran ekonomi tetap berjalan, dan upaya memutus mata rantai wabah Covid-19 terus dilakukan, “Nah itu adalah filosofinya marketplace,” kata Ari.