TEMPO.CO, Depok – Penderita virus corona atau Covid-19 yang meninggal di Kota Depok bertambah menjadi 2 orang. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.
Dadang mengatakan total penderita positif Covid-19 yang meninggal di Kota Depok sudah mencapai 2 orang dari sebelumnya hanya 1. Penambahan itu beriringan dengan bertambahnya juga jumlah pasien positif dari 20 menjadi 21 orang.
“Perkembangan Covid-19 per tanggal 27 Maret 2020 kasus terkonfirmasi positif berjumlah 21 orang, sembuh 4 orang dan 2 orang meninggal dunia,” kata Dadang melalui keterangan resmi, Jumat 27 Maret 2020.
Dadang mengatakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total kasus sudah mencapai 193 orang dengan rincian 15 orang selesai dan 178 orang masih dalam pengawasan. Dan untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 720 orang, selesai 187 orang dan masih dalam pemantauan 533 orang.
“Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 10 orang, dan perlu saya luruskan kembali bahwa status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI. Data ini kita sampaikan ke public, untuk lebih extra waspada akan bahaya penyebaran COVID-19 saat ini,” kata Dadang.
Ia mengatakan sebagai upaya menekan dan memutus mata rantai persebaran Covid-19 di Kota Depok, pihaknya menggandeng seluruh masyarakat untuk membentuk Kampung Siaga kerja sama dengan komunitas sekolah relawan dan penerimaan bantuan masyarakat yang akan dikoordinir oleh Koordinator bidang pencegahan gugus tugas.
“Kampung siaga COVID-19 akan dibentuk pada level RW dengan melibatkan partisipasi warga, yang terdiri dari satgas siaga, kesehatan, keamanan, logistik dan humas,” kata dia.
Menurutnya kampung siaga COVID-19 ini akan difungsikan dalam sosialisasi COVID-19, sterilisasi fasos fasum, mengaktifkan sistem keamanan warga, sistem informasi kesehatan warga dan lumbung pangan warga, yang dilakukan secara swadaya.
“Kampung siaga ini juga dapat difungsikan untuk monitoring Kasus Terkonfirmasi Positif, ODP dan PDP yang melakukan isolasi mandiri serta nantinya akan dilibatkan dalam distribusi logistik,” kata Dadang.