TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan telekonferensi bersama 44 pemimpin kota dari 31 negara dalam jaringan C40 Cities, seperti London, Seoul, dan Milan. Telekonferensi yang digelar pada Jumat malam, 27 Maret 2020, itu dalam rangka berbagi pengalaman menangani pandemi virus corona alias Covid-19 di kotanya masing-masing.
Anies Baswedan mengunggah kegiatan itu dalam akun Instagramnya, @aniesbaswedan. Dalam unggahan tersebut, Anies mengatakan bahwa kota-kota besar yang telah menjadi episenter dari krisis corona perlu melakukan tindakan ekstrim untuk mengatasi wabah tersebut.
"Karenanya penting untuk saling bertukar pengalaman dengan kota-negara lain, terutama mereka yang sudah lebih dulu mengalami krisis COVID-19. Belajar dari pengalaman mereka untuk menyelamatkan warga dan melindungi kesejahteraannya selama pandemi COVID-19," tulis Anies dalam unggahan Instagramnya pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Anies mengatakan, dalam pertemuan itu ia menjelaskan kondisi terakhir di Jakarta, termasuk langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mengatasi Covid-19 beserta tantangannya. Anies berharap pemerintah kota-kota lain di dunia bisa terus saling bertukar informasi dan praktik penanganan virus corona. "InsyaAllah, bersama-sama kita akan segera melewati krisis ini, lebih kuat dari sebelumnya," tutur Anies.
Situs resmi corona.jakarta.go.id mencatat hingga pukul 08.00 WIB hari ini, terdapat 603 kasus positif terinfeksi virus corona alias Covid-19 di DKI Jakarta. Sebanyak 364 di antaranya masih dirawat di beberapa rumah sakit, sementara 134 sisanya diisolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing.
Situs tersebut mencatat, 43 orang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 telah sembuh dan 62 orang meninggal akibat penyakit yang berasal dari Wuhan, Cina itu. Berdasarkan peta yan ada di situs itu, terlihat ada 13 tumah sakit yang dapat menjadi rujukan pasien terkait Covid-19 yang tersebar di lima wilayah Jakarta.
Sebanyak 1,924 orang di DKI Jakarta juga terdaftar sebagai orang dalam pemantauan (ODP), di mana 472 orang masih menjalani proses pemantauan dan 1,452 sisanya telah selesai dipantau oleh Dinas Kesehatan terkait. Adapun orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 940 orang, dengan rincian 629 orang masih menjalani perawatan sementara 311 orang telah sembuh dan pulang.
Secara akumulasi jumlah ODP dan PDP corona, wilayah Jakarta Selatan menempati posisi paling tinggi, yaitu 461 orang. Setelahnya ada Jakarta Timur 332 orang, Jakarta Utara 327 orang, Jakarta Barat 312 orang, luar Jakarta 364 orang, dan tidak diketahui 826 orang.