TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 411 orang saat ini tengah menjalani isolasi dan perawatan di RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka yang menjalani isolasi di sana merupakan pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien positif corona atau COVID-19.
"Dari 411 orang itu, 252 di antaranya merupakan pria dan 159 wanita," ujar Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet, Laksamana Madya TNI Yudo Margono saat dihubungi, Senin, 30 Maret 2020.
Yudo menjelaskan, 411 orang itu terdiri dari 230 PDP, 89 ODP, dan 92 pasien positif corona. Mereka merupakan rujukan dari berbagai rumah sakit, tak hanya dari rumah sakit rujukan pemerintah saja.
"Masyarakat yang masuk ODP, dapat langsung saja datang ke situ, nanti keputusan tentang isolasi atau tidak, itu dari hasil pemeriksaan," ujar Yudo.
Jumlah masyarakat yang terinfeksi virus corona terus bertambah sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Hingga hari ini, virus asal Wuhan, Cina itu telah menelan korban jiwa hingga 114 orang atau 9 persen dari 1.285 orang yang terinfeksi.
Meningkatnya jumlah pasien itu membuat beberapa rumah sakit kewalahan dan tak bisa menampung pasien. Sehingga pemerintah pusat memutuskan memakai Wisma Atlet sebagai RS darurat corona.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan hanya lima dari 7 tower Wisma Atlet yang digunakan untuk Rumah Sakit Darurat. "Tower 6 dan 7 digunakan untuk menerima pasien yang indikasi positif dan dilakukan pemeriksaan. Kedua gedung juga dilengkapi perlengkapan seperti laboratorium termasuk ruang radiologi," ujar Hadi.
Di Tower 6 dan 7 juga disiapkan ruang isolasi ICU dan non-ICU. Kamar yang ada di dalam tower pun sudah dimodifikasi dan sesuai dengan standar rumah sakit.
Salah satunya, kata Hadi, seluruh pendingin ruangan telah berstandar HEPA atau High Efficiency Particulate Air, sehingga udara yang masuk sudah dalam kondisi steril. "Untuk pendukung tenaga medis itu disiapkan di Tower 1," ujar Hadi.
Adapun tenaga medis itu terdiri dari TNI, Polri, BUMN, gabungan RS swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya terkait dengan perawatan COVID-19. Letak tower dokter dan perawat terletak cukup jauh dari ruang pasien.
Selain itu, tersedia juga 1 tower di RS Darurat Corona Wisma Atlet yang ditempati oleh anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, dan kelompok relawan. Mereka menempati Tower 3 yang berdekatan dengan gedung rawat inap pasien.