TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri menilai Jakarta paling baik dari segi pelayanan kesehatan kepada warganya dalam menghadapi pandemi virus Corona alias COVID-19.
Bahkan layanan menangani virus Corona oleh Jakarta ini, menurut Mulya Amri dalam siaran persnya, Jumat, 3 April 2020, lebih baik dibandingkan provinsi yang menjadi tetangganya Jawa Barat dan Banten.
Temuan tersebut tercermin dari Indeks Kerentanan Provinsi terhadap COVID-19 yang dibuat oleh Katadata Insight Center (KIC). Indeks ini terdiri atas tiga sub-indeks.
Pertama, risiko terkait dengan karakteristik daerah, seperti kepadatan penduduk, kualitas udara dan akses terhadap hunian yang layak.
Kedua, risiko terkait dengan kondisi kesehatan penduduk, seperti jumlah penduduk yang merokok, jumlah warga lanjut usia dan warga yang tidak mempunyai jaminan kesehatan. Ketiga, risiko terkait dengan mobilitas penduduk.
Hasilnya, tiga provinsi yang paling rentan adalah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Tiga provinsi itu menanggung risiko dari mobilitas penduduk yang tinggi, karakteristik wilayah dengan penduduk padat dan kualitas udara yang buruk.
“Lalu lintas penduduk yang tinggi membuat tiga provinsi tersebut menjadi rentan terhadap penyebaran COVID-19 ,” kata Mulya Amri dalam surveinya yang bertajuk "Siapkah Daerah Menghadapi Pandemi: Peluncuran Indeks Kerentanan Provinsi terhadap COVID-19.
Menurut Mulya Amri, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat mendapat skor kerentanan yang saling berdekatan karena terkait dalam kawasan megapolitan Jabodetabek. Kawasan ini menampung lebih 10 persen jumlah penduduk Indonesia dalam kepadatan mendekati 5.000 orang per kilometer persegi.
Menurut Mulya, indeks kerentanan ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk menekan penyebaran virus COVID-19 di tengah masyarakat. Untuk provinsi dengan tingkat mobilitas tinggi dan padat penduduk yaitu DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, penanganannya lebih tepat dengan "physical distancing" (jaga jarak fisik) dan pembatasan aktivitas di luar rumah.
Sebagai pembanding, Katadata Insight Center juga memetakan kondisi layanan kesehatan provinsi dalam menghadapi COVID-19. Parameter yang digunakan yaitu keberadaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan per penduduk serta anggaran kesehatan yaitu besarnya APBD untuk fungsi kesehatan per kapita.