TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Assosiasi Wisata Bahari Pulau Pari, Mustofa Beno mengatakan pandemi virus Corona telah berdampak serius pada perekonomian warga sekitarnya.
Tidak ada satu pun kunjungan wisatawan ke pulau itu selama empat pekan terakhir selama wabah Corona.
"Padahal, selama ini sektor wisata menjadi sumber pendapatan utama warga Pulau Pari selain nelayan," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 April 2020.
Menurut Beno, biasanya Pulau Pari kedatangan sekitar 900 sampai 2,500 orang wisatawan sebelum corona. Namun kunjungan itu berhenti sejak adanya larangan bagi warga luar untuk datang ke Kepulauan Seribu termasuk ke Pulau Pari.
Selain soal wisatawan, Beno mengatakan bahwa warga Pulau Pari harus menghadapi masalah turunnya harga ikan. Menurut dia, harga ikan yang biasanya Rp 45 ribu saat ini hanya Rp 25 ribu. Sementara harga ikan yang kisaran harganya Rp 13 ribu saat ini hanya Rp 6 ribu.
"Kalau pun ada hasil tangkapan tidak ada yang membeli, pelelangan ikan tutup," kata dia.
Untuk mengatasi masalah kebutuhan pokok, Warga Pulau Pari mengeluarkan tabungan bersama pada Kamis, 9 April 2020. Tabungan tersebut dikeluarkan untuk membeli Sembako dan dibagi kepada seluruh warga atau sebanyak 416 kepala keluarga.
"Sekitar Rp 42 juta dana tabungan warga digelontorkan untuk sembako tersebut," ujar Beno.
Menurut Beno, tabungan itu berasal dari pemberian Rp 1 ribu oleh setiap wisatawan yang datang ke Pulau Pari pada tahun 2019. Dana tersebut dikumpulkan dan dikelola oleh Assosiasi Wisata Bahari Pulau Pari.