TEMPO.CO, Bekasi - Penumpang KRL dari Bekasi ke ibu kota membeludak pada hari pertama masuk kerja pekan ini, meskipun ada kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta.
Seorang penumpang kereta dari Bekasi bernama Ari Ridwansyah mengatakan dia sudah menduga penumpang KRL tujuan Jakarta bakal padat hari ini karena ada pengurangan jadwal kereta.
"Ternyata benar, dari Cikarang sudah lumayan padat," kata Ari yang naik dari Stasiun Tambun pukul 06.05, Senin, 13 April 2020.
Kendati gerbong KRL sudah padat sejak Cikarang, penumpang kereta di Stasiun Tambun telah berjejer di peron tetap merangsek masuk. Mereka khawatir telat masuk kerja, sebab operasi KRL dibatasi mulai hari menyusul diterapkannya kebijakan PSBB Jakarta, mulai pukul 06.00 sampai 18.00.
"Masuk Stasiun Bekasi malah semakin jadi," ucap warga Tambun ini.
Bangku yang telah ditandai supaya tidak diduduki akhirnya tetap dipakai. Penumpang yang berdiri pun nyaris tak bisa gerak karena kereta penuh. Tak ada bedanya dengan sebelum terjadi wabah corona di Indonesia.
"Minggu lalu sebelum diberlakukannya PSBB ini malah kondusif, bisa untuk jaga jarak. Sekarang kan malah pemberangkatan pertama dan kedua dijadiin satu, malah jadi membeludak gitu," ucap pekerja kantor di Jakarta Utara ini.
Ia berharap waktu pemberangkatan itu kembali normal. Sehingga bisa diterapkan physical distancing di dalam peron atau gerbong kereta. "KRL itu transportasi yang paling enggak bisa dibatasi menurut saya," katanya.
Soalnya, kata dia, aktivitas perkantoran di Jakarta tidak sepenuhnya diliburkan meski ada penerapan PSBB Jakarta. Artinya masih banyak pekerja tetap beraktivitas seperti biasa. "Kalau KRL itu dibatasi waktu pemberangkatan, malah makin membeludak di stasiun maupun di dalam gerbongnya," ucapnya.
ADI WARSONO