TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya menceritakan gejala yang dideritanya ketika dinyatakan terinfeksi virus corona. Bima menyebut merasakan gejala seperti demam berdarah dan batuk ringan.
"Jadi rasanya itu mual, kehilangan nafsu makan, dan batuk-batuk kecil," kata Bima dalam telekonferensi, Senin, 13 April 2020.
Sebelumnya, Bima positif Covid-19 atau virus corona setelah hasil pemeriksaan swab keluar pada Kamis, 19 Maret 2020. Bima menjalani tes swab setelah melakukan kunjungan kerja ke Azerbaijan dan Turki.
Dia tiba di Tanah Air pada Senin, 16 Maret 2020. Kala itu, dia merasa sehat. Hanya saja, di sore hari Bima mulai merasa lelah setelah menjalani aktivitas yang padat. Salah satunya meladeni wawancara dengan awak media di kediamannya.
Keesokan harinya, Bima mulai menderita gejala-gejala tersebut. Dia tak berpikir gejala yang dialaminya akibat dari serangan virus corona. "Saya tidak bisa membedakan itu, karena biasa baru pulang dari luar negeri jetlag, saya pikir kurang tidur saja," ujar dia.
Dia lantas menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor sejak Kamis malam, 19 Maret. Pemeriksaan rontgen menunjukkan, Bima menderita peradangan paru-paru alias bronkopneumonia ringan."Karena saya bronkopneumonia ringan makanya tidak ada sesak tapi ada sedikit batuk," ucap dia.
Setelah beberapa hari dirawat di RSUD Kota Bogor, indra penciuman politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mulai berkurang. "Saya tidak bisa mencium bau," tutur dia.
Kini kondisi Bima Arya membaik meski belum dinyatakan negatif corona. Tim dokter mengizinkannya pulang tepat di hari ke-22 isolasi pada Sabtu, 11 April 2020. Karena itu, Bima harus menjalani isolasi mandiri di rumah.