Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Gerakan Anarko

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Jejak vandalisme massa berbaju hitam Anarcho Syndicalism atau Anarko Sindikalisme di Dago, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2019. Polri menyebut jumlah anggota kelompok tersebut di Bandung mencapai 619 orang yang terdiri dari 605 pria dan 14 wanita. TEMPO/Prima Mulia
Jejak vandalisme massa berbaju hitam Anarcho Syndicalism atau Anarko Sindikalisme di Dago, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2019. Polri menyebut jumlah anggota kelompok tersebut di Bandung mencapai 619 orang yang terdiri dari 605 pria dan 14 wanita. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Anarko kembali muncul dalam pemberitaan nasional setelah lima pelaku vandalisme di Tangerang Kota ditangkap pada Jumat pekan lalu. Polisi menyebut mereka sebagai anggota Anarko dan kelompok ini dituding berencana menjarah sejumlah kota di Pulau Jawa, pada 18 April mendatang atau di saat masyarakat sedang menghadapi pandemi COVID-19.

Dalam acara Instagram live oleh Historia.id, penulis buku-buku filsafat, Martin Suryajaya menjelaskan secara ringkas tentang Anarkisme. Acara tersebut dipandu oleh Pemimpin Redaksi Historia, Bonnie Triyana.

Secara harfiah, Martin menjelaskan bahwa Anarkisme berasal dari bahasa Yunani yakni archein berarti akar. Paham ini secara umum menolak segala sesuatu yang berakar pada hierarki. Secara lebih lengkapnya, pemikiran Anarkisme lahir di abad ke-19, walau jauh sebelum era modern pemikiran sejenis sudah ada.

"Pierre-Joseph Proudhon, dia yang pertama kali mencetuskan istilah anarkis itu dalam bahasa Perancis," ujar Martin dalam acara tersebut.

Berbarengan dengan Proudhon, kata Martin, ada para pemikir Anarkisme lain dengan tendensi yang berbeda-beda. Seperti Henry David Thoreau dari Amerika Serikat dan Max Stirner dari Jerman. Tiga tokoh ini disebut Martin punya peran penting dalam pemikiran Anarkisme.

Menurut Martin, Henry David Thoreau merupakan tokoh Anarkisme Hijau. Paham ini memberikan penekanan khusus terhadap lingkungan. Pembebasan tidak hanya menyangkut individual melainkan juga alam.

"Thoreau itu dalam praktik hidupnya memang seperti itu, dia hidup sendiri di kabin," kata Martin.

Di sisi lain, Max Tilner justru mengedepankan Anarkisme yang mengedepankan kedaulatan individual. Segala hal yang membatasi atau mengkrangkeng kedaulatan individu harus ditolak.

Sementara Anarkisme ala Proudhon mengarah pada Sosialisme sehingga dekat dengan Marxisme. Kata Anarkisme itu sendiri pertama kali muncul dalam buku Prudhon yang berjudul What Is Property?. Walau secara pemahaman dekat, Martin berujar, Anarkisme Sosialis dan Marxisme berbeda dan justru tidak begitu akur.

Dia mengatakan, Anarkisme ala Proudhon menolak segala bentuk hierarki termasuk negara. Sementara, Karl Marx masih berpikir untuk mengambil alih negara sebagai salah satu tahap sebelum terwujudnya cita-cita dari Komunitas itu, yakni masyarakat tanpa kelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sementara Anarkisme Sosialis menganggap bahwa negara secara inheren sudah bermasalah. Kalau kita mau mengakali pun kita akan terjebak dalam logika birokrasi, hierarki dan seterusnya," ujar Martin.

Walau begitu, kata Martin, Anarkisme dan Marxisme memiliki satu kesamaan. Yakni menolak Kapitalisme.

Martin melanjutkan, perpecahan antar kedua gerakan itu secara nyata terjadi saat Anarkisme keluar dari Internasionale Pertama. Gerakan oleh para pekerja di dunia tersebut digagas oleh tokoh utama Komunisme, yaitu Karl Marx. Toko Anarkisme pada saat itu, Mikhail Alexandrovich Bakunin melakukan pemisahan terhadap Internasionale Pertama dan membuat fraksi sendiri yang dikenal dengan Federasi Jura.

Dalam kesempatan itu, Martin juga menjelaskan bahwa Anarkisme juga terbagi dalam banyak kelompok tendensi. Saking banyaknya, kata dia, muncul gerakan Anarkisme tanpa Adjektif atau tanpa embel-embel apa pun seperti Hijau atau Sosialisme.

Namun secara garis besar, varian besar Anarkisme di antaranya adalah Anarkisme Sosial atau yang juga disebut sebagai Libertarian Kiri. Kelompok ini menolak kapitalisme dan relasi kerja upahan. Ide-idenya dekat dengan Marxisme. Kelompok ini juga memiliki sub varian yang dikenal dengan nama Anarko Sindikalis.

"Anarkisme Sindikalis ini kelompok yang menekankan serikat pekerja sebagai medium utama perlawanan mereka," kata Martin.

Varian besar lainnya adalah Anarko hijau, yang memiliki diskursus tentang lingkungan. Dalam rumpun kelompok ini, ada juga kelompok Anarko Primitivisme. Kelompok ini, kata Martin, menolak segala bentuk teknologi.

"Mereka kembali ke kondisi nature," kata dia.

Martin mengatakan, Anarkisme juga tidak semuanya merupakan gerakan Kiri. Di sayap Kanan, dikenal sebuah kelompok dengan nama Anarkisme Kapitalisme. Mereka mengidamkan tatanan pasar tanpa intervensi negara. Negara dianggap menindas karena mencampuri urusan pasar. "Jadi free market anarchisme," kata Martin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

8 hari lalu

Massa mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Aksi gabungan mahasiswa dan elemen buruh tersebut membawa 10 tuntutan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.


5 Terduga Provokator Demo Harga BBM Naik Ditangkap, Bukan Anarko atau Massa Aksi 1209

12 September 2022

Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubdisi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin, 12 September 2022. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
5 Terduga Provokator Demo Harga BBM Naik Ditangkap, Bukan Anarko atau Massa Aksi 1209

Aksi 1209 yang menolak harga BBM naik sempat diwarnai kericuhan


Ini Kronologi Pengeroyokan Ade Armando Versi PIS

12 April 2022

Pegiat Media Sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando ditolong oleh Polisi dengan muka berlumuran darah usai dikeroyok oleh massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. Ade mengalami luka serius di bagian kepala dan tengah dirawat di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Kronologi Pengeroyokan Ade Armando Versi PIS

PIS menyatakan pengeroyokan terhadap Ade Armando dimulai setelah terjadi provokasi oleh seorang ibu-ibu yang ikut dalam demo 11 April 2022.


Kondisi Terkini Ade Armando, Luka Serius dan Muntah Darah

11 April 2022

Polisi memapah pegiat Media Sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando yang terluka usai dikeroyok oleh massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. Ade berada di lokasi demo untuk memantau dan memberikan dukungan kepada mahasiswa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kondisi Terkini Ade Armando, Luka Serius dan Muntah Darah

Ade Armando baru bisa dievakuasi dari Komplek DPR RI sekitar pukul 18.00 WIB. Dia mengalami luka serius di bagian kepala dan sekujur tubuh.


Mabes Polri: Demo 11 April 2022 Ditunggangi Kelompok Anarko

11 April 2022

Massa demo mahasiswa berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin, 11 April 2022. Aksi tersebut digelar guna menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden. TEMPO/Muhammad Hidayat
Mabes Polri: Demo 11 April 2022 Ditunggangi Kelompok Anarko

Mabes Polri menemukan indikasi adanya kelompok Anarko yang menyusup dalam masa demo 11 April 2022 di berbagai wilayah.


Kapolda Sebut tidak Ada Potensi Kehadiran Kelompok Anarko di Demo BEM SI

11 April 2022

Kapolda Metro Jaya telah lakukan apel persiapan pengamanan unjuk rasa mahasiswa di Monas pada Senin 11 April 2022. Tempo/Hamdan Ismail
Kapolda Sebut tidak Ada Potensi Kehadiran Kelompok Anarko di Demo BEM SI

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan tidak ada potensi kehadiran dari kelompok "anarko" dalam rencana demo BEM SI 11 April 2022


Penangkapan Demonstran Hari Buruh, Polda Metro Jaya: Besok Kami Ekspos

2 Mei 2021

Juru bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), Nining Elitos, menyampaikan orasi dari atas mobil komando dalam rangka May Day 20201 di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 Mei 2020. TEMPO/M Yusuf Manurung
Penangkapan Demonstran Hari Buruh, Polda Metro Jaya: Besok Kami Ekspos

Dalam aksi demo Hari Buruh pada Sabtu, 1 Mei kemarin, terjadi serangkaian penangkapan yang dilakukan oleh polisi.


Polisi Tangkap 22 Orang di Demo Hari Buruh di Jakarta: Penyusup Anarko?

1 Mei 2021

Sejumlah mahasiswa bersama buruh menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day di Jakarta, Sabtu, 1 Mei 2021. Dalam aksinya mereka meminta pemerintah untuk mencabut Omnibus Law dan memberlakukan upah minimum sektoral (UMSK) 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polisi Tangkap 22 Orang di Demo Hari Buruh di Jakarta: Penyusup Anarko?

Komisaris Besar Yusri Tunus mengatakan petugas menangkap 22 orang yang diduga Anarko dalam aksi demo Hari Buruh 2021 di Jakarta.


Peringatan Hari Buruh di Bekasi, Polisi Jaga Beberapa Lokasi Ini

1 Mei 2021

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Peringatan Hari Buruh di Bekasi, Polisi Jaga Beberapa Lokasi Ini

Pusat aksi Hari Buruh pada Sabtu, 1 Mei 2021 dilakukan di kantor Wali Kota Bekasi. Polisi sudah menerima pemberitahuan dari perwakilan buruh.


Aksi 1812: Pria Bertato Anarko hingga Polisi Jadi Korban Pembacokan

19 Desember 2020

Seorang pria bertato Anarko Sindikalisme yang mengaku pendukung Rizieq Shihab saat ditangkap polisi di Aksi 1812 karena rapid test-nya reaktif pada Jumat, 18 Desember 2020. Istimewa
Aksi 1812: Pria Bertato Anarko hingga Polisi Jadi Korban Pembacokan

Saat ditangkap dalam aksi 1812, ujar Yusri, pria itu berbaju koko yang menutupi tato di kedua lengannya. Tato lambang Anarko terlihat jelas.