TEMPO.CO, Jakarta -Taman Margasatwa Ragunan memperpanjang masa penutupan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) hingga 23 April 2020, namun pengelola tetap melakukan pemeliharaan perawatan terhadap fasilitas maupun satwa secara nnormal.
"Operasional Kebun Binatang tetap berjalan seperti biasa, petugas yang menangani satwa, kebersihan dan keamanan tetap masuk secara bergiliran," kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu 15 April 2020.
Ketut mengatakan Ragunan memberlakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk karyawananya. Akan tetapi untuk petugas seperti kebersihan, perawat satwa, tenaga medis dan keamanan tetap masuk dengan cara bergiliran.
Hal ini dilakukan untuk memastikan satwa-satwa koleksi Kebun Binatang milik Pemerintah Provinsi DDKI Jakarta tersebut tetap terawat dengan baik.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberi makan gorila di Kebun Binatang Ragunan pada Ahad, 12 April 2020. Dalam kunjungan tersebut, Anies meninjau perawatan seluruh satwa dan fasilitas di kebun binatang selama penutupan sementara. Instagram
"Kita juga punya tim medis khusus yang mengecek kesehatan satwa rutin setiap hari berkeliling dan memberikan laporan," kata Ketut.
Selain memantau kesehatan dan pasokan makanan mencukupi, petugas kebersihan juga dikerahkan untuk secara rutin membersihkan kandang satwa menggunakan karbol dan juga cairan disinfektan.
Penyemprotan disinfektan tidak hanya dilakukan untuk kandang tetapi juga area luar dan air dalam Kebun Binatang Ragunan, seperti area parkir, area bermain dan area pengunjung dan lainnya.
"Untuk saat ini pembersihan kandang dilakukan setiap hari, disikat dengan karbol dan disikat juga setiap harinya," kata Ketut.
Pada Senin 13 April lalu, Kebun Binatang Ragunan mendapat kunjungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengecek kondisi satwa serta perawatan yang dilakukan.
Anies Baswedan juga berkesempatan memberikan nama untuk bayi jerapah koleksi Kebun Binatang Ragunan yang lahir 2,5 bulan sebelum wabah COVID-19.
Bayi jerapah asal kebun binatang Australia tersebut diberi nama Julang yang artinya supaya tumbuh tinggi menjulang seperti kedua orang tuanya Dirga dan Ayuri.
"Pak Gubernur sekalian menginspeksi semua fasilitas perawat sesuai SOP memastikan satwa sehat," kata Ketut.
Badan Layanan Umum Milik Daerah (BUMD) itu tutup sejak 14 Maret 2020 sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta terkait pencegahan dan penanganan COVID-19.
Saat ini jumlah koleksi satwa di Taman Margasatwa Ragunan tercatat sekitar 2.100 ekor lebih yang berasal dari berbagai jenis satwa baik dari ukuran kecil sampai besar, dari reptil hingga mamalia semua jenis lengkap ada di kebun binatang tersebut.