TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan bakal memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta. Masa pembatasan sosial diperpanjang lantaran angka penularan virus corona di DKI, masih terus meroket.
"Hampir pasti PSBB bakal diperpanjang," kata Anies dalam rapat secara daring dengan tim pengawas penanggulangan Covid-19 DPR RI pada Kamis sore, 16 April 2020.
Anies menuturkan jumlah warga yang terinfeksi virus SARS-CoV 2 itu hingga sepekan masa pembatasan belum ada gejala penurunan. Anies membeberkan bahwa awalnya pada 6 Maret lalu, jumlah warga yang terinfeksi sebanyak tujuh orang dan meningkat menjadi 2.082 pada 12 April kemarin. "Kita akan dihadapkan dengan masalah yang lebih besar," ujarnya.
Anies menyarankan legislator Senayan juga mengundang ahli epidemiologi untuk mengetahui potensi penularan virus corona. Sehingga kebijakan yang nanti dibuat bisa berdasarkan ilmu pengetahuan dalam menghadapi situasi pandemi ini.
DKI, kata dia, telah mengasumsikan bahwa pandemi ini bakal berlangsung panjang. Tujuannya agar pemerintah bisa mengantisipasi dengan baik dampak situasi ini.
Namun, jika pemerintah berasumsi sebaliknya dan menganggap situasi ini tidak akan berlangsung lama, maka nantinya bakal keteter jika salah memprediksi. "Kami asumsikan pandemi ini akan panjang. Kalau pendek, kami alhamdulillah," ujarnya.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengatakan hingga hari ini belum ada indikasi penurunan penularan virus di seluruh dunia. Bahkan, di Wuhan, Cina, yang telah empat bulan diserang virus corona hingga mengunci kotanya masih menunjukkan adanya penyebaran virus itu kembali. "Seluruh dunia belum selesai (menanggulangi virus corona)."
Anies telah menetapkan PSBB Jakarta sejak 10 April 2020 lalu. Namun hingga hari keenam pelaksanaannya, kondisi di DKI Jakarta masih terlihat ramai. Stasiun kereta api KRL dan transportasi lain masih dipenuhi oleh para penumpang.