TEMPO.CO, Jakarta - Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami penurunan jumlah penumpang tertinggi transportasi umum di Jakarta karena penerapan PSBB Jakarta imbas pandemi COVID-19.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam siaran tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin pagi, mengemukakan penurunan penumpang terjadi di semua jenis transportasi umum di Jakarta.
Penurunan jumlah penumpang MRT Jakarta, dari total jumlah penumpang saat Januari 2020 mencapai 85 ribu orang per hari, hingga 15 April 2020 turun menjadi 5 ribu penumpang per hari. Penurunan jumlah ini sebesar 94,11 persen dibanding Januari 2020.
Kondisi yang tidak berbeda juga dialami LRT yang turun 93,05 persen atau sekitar 264 orang per hari hingga 15 April 2020. Pada kondisi normal pada Januari 2020, jumlah penumpang LRT Jakarta sekitar 3.800 orang per hari.
KRL berada di peringkat ketiga dengan penurunan penumpang kereta mencapai 78,69 persen atau setara 183 ribu penumpang per hari hingga 15 April 2020. Pada saat normal di Januari 2020, KRL setiap hari melayani 859 ribu orang.
Untuk layanan TransJakarta hingga 15 April 2020 jumlah penggunanya mengalami penurunan sebanyak lebih kurang 83 ribu orang per hari. Padahal dalam kondisi normal pada bulan Januari 2020 jumlah penumpang mencapai lebih kurang 840 ribu orang per hari.
Penurunan penumpang TransJakarta sudah dimulai sejak Maret, dari rata-rata 550 ribu orang per hari turun 34,52 persen dibandingkan jumlah penumpang normal pada Januari 2020.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti menyatakan DKI Jakarta pada Maret 2020 sudah berinisiatif melakukan pembatasan transportasi untuk cegah penyebaran virus corona.
"Sehingga pada bulan Maret hingga April terjadi penurunan pengguna angkutan umum massal yang cukup berarti," katanya.
Polana mengatakan dalam beberapa waktu terakhir BPTJ intensif melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan Se-Jabodetabek.
"Hasil pantauan lapangan mereka, pengguna angkutan umum cenderung menurun," katanya.
Terlebih setelah adanya status PSBB Jakarta secara resmi dapat dipastikan pengguna angkutan umum akan menurun karena jumlah pergerakan orang sudah dibatasi. Selain itu berlaku pula pembatasan waktu operasional angkutan umum selama PSBB, salah satunya di DKI Jakarta mulai 06.00 hingga 18.00, sementara wilayah Bodetabek yang berstatus PSBB mulai pukul 05.00 sampai 19.00.