TEMPO.CO, Jakarta - Camat Tamansari Risan Mustar mengatakan korban terdampak kebakaran pada Sabtu malam, 18 April 2020 masih berkerumun di tempat pengungsian. Menurut Risan, pengungsi mulai tak beraturan menjaga jarak ketika petugas hendak membagikan makanan.
"Yang kerumunan ini yang jadi permasalahan. Ketika kejadian kami bagi nasi boks itu ada masalah," kata Risan saat dihubungi, Senin, 20 April 2020.
Ia menjelaskan bahwa petugas kemudian meminta pengungsi untuk saling menjaga jarak fisik atau disebut physical distancing. Ini demi menaati kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta.
Risan berujar, petugas meminta para pengungsi untuk diam di titiknya masing-masing. Petugas yang akan membagikan makanan, sehingga pengungsi tak perlu berdesak-desakan lagi.
"Itu langkah-langkah yang kami lakukan, menunggu di tempat saja, nanti kami yang antar," ucap dia.
Dia menyatakan para pengungsi mengerti arahan petugas dan kerumunan yang sebelumnya terjadi semakin minim. Adapun jumlah pengungsi mencapai sekitar 300 orang. Mereka untuk sementara tinggal di dua tempat, dekat dengan lokasi kebakaran.
Si jago merah telah melahap 50 rumah tinggal. Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Abdul Cholik menyebut, 60 kepala keluarga atau 210 jiwa terdampak. Lokasi kebakaran berada di belakang kantor Bank BNI Taman Sari. Menurut dia, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.