TEMPO.CO, Bekasi - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menyalurkan bantuan sosial kepada pemuka agama terdampak COVID-19 secara ekonomi.
"Bantuan ini ditujukan kepada mubaligh, ustadz, guru ngaji, dan marbot masjid di Kota Bekasi yang terdampak COVID-19," kata Kepala Cabang ACT Bekasi Ishaq Maulana di Bekasi, Jumat, 24 April 2020.
Ishaq mengatakan bantuan kepada para pemuka agama se-Kota Bekasi itu berupa paket beras seberat total satu ton yang dibagi menjadi 200 paket beras dengan berat lima kilogram tiap paketnya.
Bantuan sosial pada saat bulan Ramadan ini diberikan untuk meringankan beban di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat COVID-19 ini.
"Satu ton beras ini akan didistribusikan melalui MUI kecamatan yang ada di Kota Bekasi," ucapnya.
"Kedatangan armada kemanusiaan rice truck hari ini untuk memberi perhatian kepada para mubaligh, guru ngaji, ustadz, dan marbot masjid yang terdampak secara ekonomi karena COVID-19," ujar dia. Ishaq menjelaskan para mubaligh, ustadz, guru ngaji, dan marbot saat ini menjadi salah satu kalangan yang paling merasakan dampak mewabahnya COVID-19, terlebih setelah diberlakukannya PSBB di Bekasi, sebab aktivitas yang biasa dilakukan, terutama ketika Ramadhan datang, hampir tidak ada semua.
"Biasanya mereka bebas melakukan kegiatan di masjid. Kegiatan belajar mengajar, mengaji tidak bisa mereka lakukan, bahkan para mubaligh yang biasa berkhutbah tidak bisa lagi melaksanakan kegiatan khutbahnya. Mudah-mudahan bantuan dari ACT ini bisa meringankan beban ekonomi mereka. Insya Allah ACT akan terus bersinergi dengan para ulama dan MUI Kota Bekasi," ucapnya.
Ketua MUI Kota Bekasi Mi'ran Syafii mengatakan pihaknya mewakili ulama di Kota Bekasi menyambut baik apa yang diberikan ACT Bekasi. Bantuan tersebut diakui sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya kalangan mubaligh, ustadz, guru ngaji, dan marbot masjid.
"Bantuan sosial ini akan sangat membantu meringankan beban, khususnya para dai, mubaligh, para guru ngaji, serta marbot di Kota Bekasi. Nanti kita akan sampaikan kepada mereka yang benar-benar belum menerima bantuan agar merata dan secara door to door oleh MUI kecamatan," kata dia.