TEMPO.CO, Jakarta -Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB di kawasan DKI Jakarta, ternyata tak membuat kualitas udara membaik.
Menurut pantauan stasiun kualitas udara milik IQAir, kualitas udara Jakarta pada Minggu pagi, 26 April 2020 ini berada di level 175 US AQI alias tidak sehat.
"Kadar PM2.5 di udara Jakarta sebanyak 102.4 µg/m³," bunyi pengumuman di laman iqair.com pagi ini, 26 April 2020.
PM 2.5 merupakan debu kecil berukuran 2,5 mikron yang dihasilkan dari sisa pembakaran, mulai dari bahan bakar fosil, PLTU Batubara, dan transportasi. Debu ini merupakan polusi berbahaya yang dapat mengakibatkan pneumonia, sesak napas, hingga memicu kanker.
Selain berbahaya, debu PM2.5 juga tak bisa disaring menggunakan masker bedah biasa. Hanya masker dengan filter kerapatan tinggi seperti N95 yang dapat mencegahnya.
Oleh sebab itu, dengan kondisi kualitas udara yang tidak sehat IQAir menyarankan masyarakat Jakarta untuk tidak beraktifitas di luar ruangan tanpa mengenakan masker. Laman itu juga menyarankan masyarakat menutup jendela dan menggunakan penjernih udara di dalam rumah.
Adapun stasiun pemantau udara milik IQAir itu tersebar di 10 titik di Jakarta. Berdasarkan informasi di laman tersebut, kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan Pegadungan, Jakarta Barat menduduki posisi teratas kawasan paling berpolusi udara.
Sedangkan untuk kawasan dengan tingkat polusi paling rendah di hari perpanjangan PSBB saat ini, berada di sekitar Kedutaan Besar Amerika di Gambir, Jakarta Pusat dan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.