TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja meminta warga Jakarta tidak ada yang menolak penunjukan sejumlah sekolah sebagai tempat isolasi sementera bagi orang dalam pengawasan (ODP) COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Elisa pasca munculnya penolakan oleh warga Pademangan Barat Jakarta Utara yang menolak SMA 40 Pademangan sebagai tempat isolasi sementara. Elisa menyebutkan bahwa warga menolak karena takut akan tertular COVID-19.
Padahal kata Elisa dalam pelaksanaan sekolah sebagai tempat isolasi nantinya akan dikelola oleh Dinas Kesehatan DKI.
Seorang karyawan memeriksa ruangan tempat tinggal di SMK Negeri 27 Jakarta, Jumat 24 April 2020. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah sekolah menjadi lokasi para tenaga kesehatan dan ruang isolasi pasien selama pandemi COVID-19 tersebut ditolak oleh orang tua siswa dan lingkungan setempat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Dengan adanya fasilitas isolasi bersama dan diawasi langsung dari Dinas Kesehatan, itu malah memperkecil kemungkinan penularan," ujarnya saat dihubungi, Ahad 26 April 2020.
Selain itu kata Elisa, Pademangan Barat termasuk salah satu kawasan dengan jumlah warga tertinggi yang harus mengikuti isolasi, serta kawasan dengan domisili kasus positif yang tertinggi. Secara kepadatanan pendudukan, lanjut dia, Pademangan Barat juga cukup tinggi yaitu 26ribu/km2.
Menurut Elisa hal tersebut harus diperhatikan oleh warga dan tidak menolak atas penunjukan sekolah sebagai tempat isolasi sementara. "Intinya secara kawasan, menurut saya terkait penanganan COVID-19, kelurahan Pademangan Barat butuh fasilitas tambahan dan komprehensif, terutama agar dapat memberikan fasilitas isolasi yang layak," ujarnya.
Elisa menilai penolakan seperti ini biasa terjadi di kawasan-kawasan yang akan dibangun fasilitas tertentu terkait kesehatan atau yang disebut dengan Nimby-ism. Dan penolakan tersebut kata dia erat kaitannya dengan stigmatisasi serta buruknya kualitas informasi yang diterima masyarakat.
Elisa meminta agar Pemerintah DKI untuk melakukan pendekatan lebih dan memberikan pemahaman kepada warga terkait manfaat dan pentingnya penempatan sekolah sebagai tempat isolasi sementara. "Tidak cukup sosialisasi tapi juga ada pendekatan, warga dikasih tahu dulu kenapa penting dan apa manfaatnya bagi warga," ujarnya.