TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan sejak satu bulan terakhir telah terjadi peningkatan kriminalitas sebanyak 10 persen di Jakarta. Menurut Nana, mayoritas pelaku yang melakukan tindak kejahatan di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB adalah residivis.
"Sebagian besar memang residivis, sebagian lainnya baru bermain karena diajak. Bisa dikatakan 70 - 80 (pelaku kriminalitas saat PSBB) residivis, pemain lama," kata Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 27 April 2020.
Meskipun angka kriminalitas meningkat cukup signifikan, Nana mengatakan pengungkapan kasus kejahatan itu juga cukup tinggi. Ia mencontohkan polisi berhasil mengungkap 13 dari 17 kasus perampokan minimarket yang terjadi saat PSBB.
"Artinya secara umum suasana saat ini kondusif, tetapi memang ada beberapa kejadian kriminalitas yang dari awal kami prediksi," kata Nana.
Soal penyebab meningkatnya angka kriminalitas sebanyak 10 persen, Nana mengungkapkan hal itu terjadi karena suasana saat PSBB yang menyebabkan kondisi jalan sepi. Selain itu, memasuki bulan puasa dan Lebaran, Nana mengatakan angka kriminalitas memang kerap naik.
Adapun peningkatan kriminalitas itu terjadi di kasus pencurian dengan kekerasan, curanmor, narkoba, hingga penipuan atau penyebaran hoaks. Nana pun mengatakan sudah membentuk satgas di masing-masing polres untuk menindaklanjuti hal ini.
Salah satu hasil kerja tim satgas, yakni penangkapan kelompok pembobol minimarket yang beranggotakan 4 orang di Depok, Jawa Barat. Salah satu anggota kelompok tersebut tewas ditembak karena melawan saat ditangkap.