TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengimbau pemilik minimarket di Jakarta untuk meningkatkan standar pengamanan tokonya dengan menempatkan fasilitas keamanan yang lebih banyak. Salah satu yang Nana imbau untuk pengelola lakukan ialah penempatan petugas pengamanan atau satpam.
"Walaupun ada CCTV, tetap ada kekurangannya. Ini akan kami sampaikan ke pemilik untuk setiap minimarket harus ada 1 satpam," ujar Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 27 April 2020.
Selain penempatan satpam, Nana mengatakan pihaknya akan memaksimalkan fasilitas panic button. Dengan fasilitas ini, polisi akan segera datang ke minimarket yang membutuhkan pengamanan darurat.
Saat ini, tingkat kejahatan di Jakarta tengah meningkat seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, memasuki bulan Ramadan, dan Lebaran 2020. Peningkatan terjadi hingga 10 persen di beberapa jenis kejahatan, seperti curanmor, narkoba, penipuan, hingga perampokan minimarket.
Dalam periode Maret - April 2020 saja, Nana mengatakan pihaknya menerima 17 laporan perampokan minimarket. Baru 13 di antaranya yang terungkap.
Dari 13 kasus itu, polisi menangkap 20 tersangka dengan 2 di antaranya ditembak mati. Pelaku ditembak karena mengancam jiwa petugas yang menangkapnya.
Selain itu, Nana mengatakan 80 persen pelaku kejahatan saat PSBB kali ini adalah residivis. Mereka melakukan aksinya karena motif ekonomi dan didorong keinginan membeli narkotika.
